Gaza, 30 Syawwal 1435 /26 Agustus 2014 (MINA) – Pihak keamanan di Gaza mengungkapkan seorang istri telah menyerahkan suaminya yang terbukti menjadi mata-mata atau agen Israel kepada pihak keamanan di Gaza setelah meyakinkan suaminya pihak keamanan akan menjamin keselamatan dan kerahasiaan identitasnya.
Sebagaimana pernyataan pers pihak keamanan Gaza dalam laman resminya Al-Majid mengatakan, awalnya seorang istri warga Gaza yang tidak disebutkan identitasnya ragu-ragu jika suaminya seorang mata-mata dan suaminya sendiri menyangkal tuduhan tersebut.
“Namun, setelah mendengar pembicaraan suaminya dengan salah seorang perwira intelijen Israel, maka dia meminta suaminya untuk menyerahkan diri kepada pihak keamanan atau dia minta diceraikan,” kata pihak keamanan Gaza dalam pernyataan pers itu.
Sang istri mengatakan, awalnya dia mendapatkan situasi yang sulit sehingga terjadi konflik dengan sang suami dan dirinya sendiri, terlebih lagi dia mencintai suaminya dan wali dari kedua orang anaknya.
Baca Juga: Pengadilan Tinggi Israel Perintahkan Netanyahu Tanggapi Petisi Pengunduran Dirinya
Setelah pengumuman operasi penangkapan mata-mata “Mencekik Leher” oleh pihak keamanan Gaza, dia meyakini hal itu merupakan jalannya. “Kemudian suami saya menelepon salah seorang kerabat yang memiliki hubungan dengan pihak keamanan dan meminta bantuan untuk dihubungkan dan merahasiakannya secara penuh,” ujar istri seorang mata-mata tersebut kepada pihak keamanan.
“Kemudian suami saya menunggu di tempat, tak lama datang beberapa orang dan duduk bersamanya selama berjam-jam dan suami saya mengakui bahwa dia seorang mata-mata, dan akhirnya dia memulai babak baru dalam hidupnya,” ujarnya lagi.
Koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, seorang ayah juga menyerahkan anaknya kepada pihak keamanan di Gaza setelah mereka mengetahui anaknya melakukan kontak dengan petugas intelijen dalam negeri Israel Shin Bet sepuluh hari yang lalu.
Seorang ayah Gaza yang tidak disebutkan identitasnya kemudian memukul anaknya dan mengurungnya di dalam kamar dirumahnya dan melarang untuk melakukan kontak dengan menggunakan telepon. Kemudian dia menyerahkan anaknya kepada pihak perlawanan setelah muncul pengumuman agar mata-mata menyerahkan diri.
Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Makam Sementara Dekat RS Indonesia Hilang
Setidaknya tiga belas mata-mata telah menyerahkan diri kepada pihak keamanan Gaza setelah dimulainya operasi penangkapan mata-mata dengan sandi “Mencekik Leher”, Jumat (22/8) lalu. Pihak keamanan mengatakan, mereka akan merahasiakan identitas mereka setelah para mata-mata tersebut menyerahkan diri dan membuat pengakuan.
Pada waktu yang sama, pihak keamanan mengeksekusi 18 orang yang telah terbukti menjadi agen mata-mata Israel. Sebelas di antaranya di eksekusi di markas besar kepolisian di sebelah barat kota Gaza, dan tujuh lagi dieksekusi di depan masyarakat umum di depan Masjid Al-Omari Gaza. (L/K01/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MNA)
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian