Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terdampak Boikot, Starbucks Tutup 11 Gerai di Indonesia

Widi Kusnadi Editor : Ali Farkhan Tsani - 17 detik yang lalu

17 detik yang lalu

0 Views

(Common Dreams)

Jakarta, MINA – Emiten ritel terkemuka PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI), pemegang lisensi resmi gerai kopi Starbucks di Indonesia mengonfirmasi telah menutup sedikitnya 11 gerai sepanjang kuartal pertama tahun 2025. Penutupan itu disebut sebagai dampak dari penurunan kinerja dan pengaruh langsung dari seruan boikot konsumen terhadap produk-produk yang terafiliasi dengan Zionis Israel.

Informasi tersebut disampaikan manajemen MAPI dalam laporan kinerja perusahaan baru-baru ini. Dalam laporan itu dijelaskan bahwa sebagian besar gerai yang ditutup berada di wilayah perkotaan, termasuk Jakarta, seiring dengan menurunnya minat konsumen akibat tekanan sosial dan perubahan preferensi belanja.

Gerai Starbucks menjadi salah satu target utama kampanye boikot global sejak agresi militer besar-besaran Zionis Israel di Gaza pada Oktober 2023 lalu.

Dalam beberapa bulan terakhir, media sosial diwarnai dengan seruan untuk memboikot gerai dan produk yang dianggap memiliki hubungan dengan entitas pendukung Zionis. Lembaga-lembaga kemanusiaan, aktivis, serta tokoh masyarakat turut menyerukan boikot terhadap perusahaan-perusahaan multinasional yang tidak menunjukkan keberpihakan kepada keadilan bagi Palestina.

Baca Juga: [BEDAH BERITA MINA] Boikot Produk Pendukung Zionis Israel, Strategi Perlawanan dan Kesadaran Umat

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, PT Mitra Adiperkasa Tbk. mengoperasikan ratusan gerai Starbucks di berbagai kota besar di Indonesia.

Seruan boikot terhadap produk-produk yang diduga terafiliasi membantu Zionis Israel merupakan bagian dari gerakan Boycott, Divestment and Sanctions (BDS), kampanye global non-kekerasan yang menyerukan pemutusan hubungan ekonomi dan institusional terhadap Israel sampai penjajahan di Palestina dihentikan.

Penurunan kinerja gerai Starbucks di Indonesia dinilai sebagai bukti bahwa kesadaran konsumen terhadap isu kemanusiaan dan keadilan global semakin meningkat.

Gerakan ini juga memperkuat pesan bahwa umat Islam dan masyarakat dunia memiliki kekuatan nyata untuk menekan perusahaan-perusahaan yang mendukung atau membiarkan kejahatan kemanusiaan terus terjadi. []

Baca Juga: Kloter Terakhir Jamaah Haji Indonesia Terbang dari Madinah

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda