Jakarta, 5 Safar 1438/5 November 2016 (MINA) – Ketua MPR Zulkifli Hasan berjanji akan memenuhi aspirasi demonstran dengan memanggil Kapolri pada Senin depan (7/11) untuk memastikan hukum yang menimpa petahana Gubernur Basuki “Ahok” Thahaja Purnama.
Hal itu disampaikan Zulkifli usai memenuhi demonstran yang mendatangi komplek DPR Jumat malam (4/10) sekitar pukul 23.00-03.30 WIB. Sekitar ratusan ribu massa berdatangan ke lokasi itu untuk menuntut pemerintah, setelah demo beberapa jam sebelumnya dibubarkan paksa di depan Istana Negara.
Keputusan itu merupakan hasil negosiasi dari delapan perwakilan massa aksi Bela Islam dengan Zulkifli, Ketua MKD Sufmi Dasco Ahmad, Anggota Komisi III Abu Bakar Al Habsi dan Wakil Ketua Komisi I DPR RI Hanafi Rais.
Massa merasa kecewa karena di Istana Negara Presiden Joko Widodo tidak hadir dalam pembicaraan negosiasi tuntutan massa. Pemerintah hanya diwakilkan oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, dan Mensesneg Sutikno untuk menemui perwakilan demonstran. Namun, seluruh massa tidak senang dengan hal ini.
Baca Juga: Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan
Kericuhan sempat terjadi di depan Istana, mengakibatkan 150 orang mengalami luka dan satu orang meninggal akibat tembakan gas air mata. Korban bernama Syahrie Umar Yunan (65) asal Tanggerang dibawa ke RS Gatot Subroto dan dinyatakan meninggal.
Setelah dijanjikan Zulkifli, para demonstran mulai meninggalkan lokasi menjelang subuh dan banyak yang kembali ke Masjid Istiqlal tempat mereka menginap sejak sehari sebelumnya.
Orasi ditutup oleh pernyataan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq. Ia menegaskan, pihaknya menunggu janji Ketua MPR dan anggota DPR untuk mengawal kasus penistaan agama oleh Ahok secara cepat, tuntas dan transparan. (L/R04/P001)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: AWG Gelar Dauroh Akbar Internasional Baitul Maqdis di Masjid Terbesar Lampung