Oleh: Zaenal Muttaqin, jurnalis Kantor Berita MINA
Ada kisah menyebutkan, bahwa pada suatu waktu, Bani Israil mengalami tahun yang sulit. Selama satu tahun lebih hujan tak pernah turun, dan tanah mereka menjadi tandus. Tidak hanya itu, berbagai penyakit pun menyerang penduduknya.
Terdesak oleh kekeringan dan penderitaan, mereka memutuskan untuk meminta bantuan Nabi Musa Alaihi Salam, yang menurut mereka, sebagai utusan Allah memiliki hubungan dekat dengan Allah.
Nabi Musa mendengar keluhan umatnya Bani Israel dan mengambil keputusan untuk mengumpulkan semua penduduk di sebuah tanah lapang dan mengajak mereka bersama-sama berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Dengan tulus dan penuh harap mereka berdoa kepada Tuhan, “Wahai Tuhan yang menguasai hujan, tolonglah turunkanlah hujan pada kami.”
Baca Juga: Masih Adakah yang Membela Kejahatan Netanyahu?
Namun, setelah doa pertama mereka diucapkan, hujan tak kunjung turun. Tidak putus asa, mereka berdoa lagi, dan Nabi Musa berkata dengan penuh keyakinan, “Ya Allah, kami selalu mengharapkan Engkau memperkenankan doa kami. Mengapa kali ini hujan belum turun?”
Mendengar doa mereka, Allah memberikan jawaban yang mengejutkan. “Musa,” kata-Nya, “hujan belum turun karena di antara kalian ada seseorang yang telah melakukan dosa selama 40 tahun. Karena keburukan perbuatannya, Aku telah mengharamkan hujan turun dari langit untuk kalian semua.”
Mengetahui itu, Nabi Musa merasakan kesulitan harus bagaimana. Dia menyampaikan kepada kaumnya, “Saudara-saudaraku, aku bersumpah bahwa di antara kita ada seseorang yang telah berdosa selama 40 tahun. Karena perbuatan buruknya, Allah tidak akan menurunkan hujan hingga orang itu meninggalkan tempat ini. Oleh karena itu, kita harus mengusirnya dari sini.”
Saat itu, orang yang telah berbuat dosa menyadari kesalahan besar yang telah dilakukannya. Dia berharap ada yang lain yang akan melangkah pergi, namun, tak seorang pun mengikuti langkahnya.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-14] Tidak Halal Darah Seorang Muslim
Dengan hati yang khusyuk dia berdoa, “Ya Allah, selama 40 tahun aku telah berdosa kepada-Mu. Aku mohon Engkau menutupi aibku. Jika aku pergi sekarang, aku pasti akan dipermalukan. Aku berjanji untuk tidak mengulangi dosaku lagi. Tolonglah terimalah taubatku dan tutupi aibku ini.”
Sebelum dia benar-benar meninggalkan tempat itu, hujan pun turun cukup deras. Nabi Musa sangat terkejut oleh peristiwa ini dan berujar, “Ya Allah, hujan telah turun, meskipun tidak ada yang meninggalkan tempat ini.”
Allah menjawab, “Musa, hujan turun karena Aku merasa gembira. Hamba-Ku yang telah berdosa selama 40 tahun itu telah bertaubat dengan tulus.”
Terharu oleh berkah ini, Nabi Musa berdoa kepada Allah untuk menunjukkan siapa orang yang dimaksud. Namun, Allah berfirman, “Musa, dia telah berdosa selama 40 tahun, dan semuanya Kusimpan dalam rahasia. Setelah dia bertaubat, tidaklah pantas Aku mempermalukannya.”
Baca Juga: Masih Kencing Sambil Berdiri? Siksa Kubur Mengintai Anda
Kisah ini mengajarkan kepada kita sebuah pelajaran berharga, tentang pentingnya taubat dan menjauhi kemaksiatan dalam kehidupan kita. Selain itu, kita harus menyadari bahwa tindakan buruk dapat memiliki dampak yang signifikan dalam hidup kita, bahkan bisa menghambat doa kita.
Kemaksiatan bukan hanya berdampak pada diri kita sendiri, tetapi juga pada masyarakat dan lingkungan di sekitar kita. Oleh karena itu, penting untuk selalu berusaha menjalani kehidupan yang penuh dengan kebaikan, menjauhi perbuatan maksiat, dan berusaha bertaubat jika kita melakukan kesalahan. Dengan demikian, kita dapat menghindari dampak negatif yang bisa timbul akibat perbuatan buruk kita.
Karenanya, agar hujan tidak terhalang, selain berdoa memohon diturunkannya hujan dengan Istisqa, hendaknya memperbanyak istighfar dan bertaubat. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,
وَيٰقَوْمِ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوْبُوْۤا اِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَآءَ عَلَيْكُمْ مِّدْرَا رًا وَّيَزِدْكُمْ قُوَّةً اِلٰى قُوَّتِكُمْ وَلَا تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِيْنَ
Baca Juga: [Hadits Arbain Ke-13] Mencintai Milik Orang Lain Seperti Mencintai Miliknya Sendiri
“Dan (Hud berkata), “Wahai kaumku! Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras, Dia akan menambahkan kekuatan di atas kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling menjadi orang yang berdosa.” (QS. Hud 11: Ayat 52).
Wallahu a’lam. (A/B04/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Memilih Pemimpin dalam Islam