Sisilia, MINA – Armada Global Sumud Flotilla (GSF) kini sedang dalam pelayaran menuju Gaza, berjuang menembus blokade laut penjajah Zionis Israel dengan membawa misi kemanusiaan. Lebih dari 50 kapal dari 44 negara telah bergabung, membentuk barisan solidaritas terbesar dalam sejarah gerakan sipil internasional untuk Palestina.
Berdasarkan pemantauan MINA, Senin (22/9), beberapa drone yang asalnya belum teridentifikasi dilaporkan mengikuti armada, meningkatkan ancaman bagi keselamatan relawan internasional.
Tim GSF menegaskan bahwa mereka memprioritaskan keselamatan awak kapal, sambil mendokumentasikan setiap perkembangan sebagai bukti atas kemungkinan pelanggaran hukum internasional.
Pantau langsung posisi kapal melalui tracker resmi GSF https://globalsumudflotilla.org/tracker/#help
Baca Juga: Perjalanan Global Sumud Flotilla Menuju Gaza Bisa Dipantau Langsung Lewat Link Ini
Salah satu kapal, Alma, yang sempat mengalami kerusakan akibat serangan drone di Tunis, telah selesai diperbaiki di Sisilia dan kembali berlayar menuju Gaza. Kapal tersebut kini bergabung dengan puluhan kapal lain dari Tunis, Barcelona, Italia, dan Yunani yang sudah lebih dahulu berangkat.
“Gaza tidak bisa menunggu. Meski terkena serangan drone, Alma tetap melanjutkan perjalanan untuk memecahkan blokade ilegal dan membuka koridor kemanusiaan. Ini tentang hidup dan mati, dan tidak ada alasan untuk berhenti,” demikian pernyataan resmi tim GSF diterima MINA.
Gerakan ini lahir dari kegagalan negara-negara besar menghentikan genosida di Gaza. Oleh karena itu, para relawan, aktivis, akademisi, veteran perang, dan tokoh masyarakat sipil dari berbagai penjuru dunia mengambil peran langsung: berlayar membawa bantuan, sekaligus suara solidaritas global.
Armada kemanusiaan terbesar tersebut tidak hanya mengangkut obat-obatan, makanan, dan logistik kemanusiaan, tetapi juga membawa pesan moral, dunia tidak akan tinggal diam.[]
Baca Juga: Armada Global Sumud Flotilla Masuki ‘Zona Kuning’ Menuju Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Inggris Akui Negara Palestina 108 tahun Setelah Deklarasi Balfour