Jakarta, MINA – Perwakilan Jama’ah Muslimin (Hizbullah) mendatangi Komisi I DPR RI di Jakarta pada Senin (18/3) untuk menyampaikan sikap sehubungan dengan aksi terorisme yang terjadi di Kota Christchurch, Selandia Baru.
Agus Sudarmadji sebagai perwakilan menyampaikan sembilan poin pernyataan sikap Jama’ah Muslimin atas Pembantaian terhadap Kaum Muslimin di dua masjid di Selandia Baru.
Pernyataan itu pun mendapat respon dari Ketua Komisi I DPR, Abdul Kharis Almasyhari yang mengatakan bahwa apa yang disampaikan oleh Agus tadi akan ditindaklanjutinya.
“Terhadap apa yang disampaikan Pak Agus tadi, Insya Allah semua yang disampaikan akan kami tindaklanjuti. Ke depan mudah-mudahan himbauan bisa kami teruskan dan lanjutkan dalam kesempatan rapat Komisi I dan mitra kami di Kemlu dan Kemenhan,” ujarnya.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
Komisi I DPR RI juga dengan tegas mengatakan standing positionnya yang jelas mengutuk aksi terorisme yang terjadi di Selandia Baru.
“Sikap kami sebagai Komisi I tidak abu-abu, tegas sekali sikap kami. Saya kira pak Sukamta juga telah mengeluarkan pernyataan yang telah menyebar,” tegasnya.
“Saya dari awal mengatakan bahwa aksi itu dilakukan oleh teroris. Saya tidak pernah mau bilang penembakan, karena itu tidak fair. Kalau ada pelakunya yang beragama Islam langsung dicap sebagai teroris,” tambahnya.
Menurutnya, terminologi ini menjadi penting, karena harus diungkap lebih jauh, siapa di belakangnya, ada jaringan apa. Tapi karena media bukan punya ummat, akhirnya belum bisa maksimal dalam memberitakan dan menggunakan terminologi itu.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
“Saya ingin itu tidak terulang lagi, kita juga tidak ingin Muslim Indonesia bertindak yang kontraproduktif. Kita berharap bahwa doa keprihatinan harus terus kita gaungkan,” katanya.
Abdul menambahkan, Anggota Komisi I DPR Sukamta menjadi yang sangat menentang dan lantang dalam menyuarakan sikapnya. Ia juga menilai bentuk share pemberitaan itu sebagai bentuk keprihatinan, belasungkawa serta memberi informasi kepada orang yang belum tau bahwa telah terjadi aksi terorisme di Selandia Baru.
Hadir dalam pertemuan itu, Dr. Sukamta, Anggota Komisi I DPR RI, Haji Bustamin Utje, Amir Majelis Ukhuwah Pusat, Waliyul Imaam, Jabodetabek, H. Sakuri dan tim. (L/Ais/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka