Boston, 3 Ramadhan 1434/11 Juli 2013 (MINA) – Tersangka pemboman Marathon Boston Dzhokhar Tsarnaev mengaku tidak bersalah atas semua dakwaan terorisme yang kemungkinan akan membawa kepada hukuman mati di Pengadilan Distrik Amerika Serikat di Boston.
Tsarnaev menandatangani permohonan dalam penampilan publik pertamanya sejak 15 April serangan, di gedung pengadilan Joseph Moakley pada Rabu (10/7), Press TV melaporkan yang dikutip Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj News Agency).
The Boston Globe melaporkan, Sekitar 30 korban pengeboman hadir di ruang sidang. Tsarnaev mengatakan permohonan “tidak bersalah” sebanyak tujuh kali dengan aksen Rusia yang kental atas semua tuduhan, termasuk menggunakan senjata pemusnah massal.
Pengacaranya, Judy Clarke, berusaha untuk memasukkan permohonan atas namanya, namun Hakim Jaksa Marianne B. Bowler memerintahkan Tsarnaev untuk menjawab sendiri. Hakim juga menunjukkan bahwa setiap korban memiliki kesempatan untuk berbicara singkat di sidang, tapi tidak ada yang melakukan.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
Tsarnaev (19 ) menghadapi 30 tuduhan federal termasuk menggunakan senjata pemusnah massal untuk membunuh. Sebagian besar dakwaan bisa membawa hukuman mati.
Pemerintah Amerika telah menuduh Tsarnaev dan saudaranya, Tamerlan (26), yang dibunuh oleh pasukan polisi di Watertown, karena diduga melaksanakan dua pemboman di Boston pada tanggal 15 April 2013.
Bom Maraton Boston menewaskan tiga orang dan melukai lebih dari 260 lainnya.
Sementara itu, sekitar selusin orang berkumpul di luar pengadilan menyerukan pengadilan yang adil dan bahkan membebaskan Tsarnaev yang datang bersama pasukan polisi yang membawanya ke pengadilan.
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan
Mereka meneriakkan “Justice for Dzhokhar (Keadilan untuk Dzhokhar)” dan “Give him his freedom back (Beri dia kebebasannya kembali)”.
“Saya hanya berpikir begitu banyak hak-haknya dilanggar. Mereka hampir membunuh seorang anak tak bersenjata di atas perahu,” kata 23 Lacey Buckley (23).
Buckley menambahkan bahwa dia datang karena dia percaya Tsarnaev tidak bersalah. (T/P09/R2).
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Israel Caplok Golan, PBB Sebut Itu Pelanggaran
Baca Juga: AS Tolak Laporan Amnesty yang Sebut Israel Lakukan Genosida di Gaza