Tertib dalam bahasa Arab diartikan sebagai “tarteeb,” yang berarti keteraturan, pengaturan, dan penyusunan secara sistematis. Dalam konteks Islam, tertib merujuk pada penataan dan pengaturan dalam setiap aspek kehidupan sesuai dengan prinsip-prinsip syariat. Keteraturan ini mencakup aspek spiritual, sosial, dan administratif, serta diterapkan dalam ibadah, interaksi sosial, dan berbagai kegiatan sehari-hari.
Al-Qur’an mengajarkan pentingnya tertib dalam berbagai ayat. Allah SWT berfirman, “Dan apabila kamu melaksanakan shalat, maka dirikanlah shalat itu dengan khusyuk dan ruku’ yang benar.” (QS. Al-Baqarah: 238). Ayat ini menunjukkan bahwa pelaksanaan ibadah shalat harus dilakukan dengan tertib, mengikuti aturan yang telah ditetapkan, serta dengan konsentrasi dan ketenangan hati.
Rasulullah SAW juga menekankan pentingnya tertib dalam ajarannya. Dalam sebuah hadis, beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah mencintai apabila salah seorang di antara kalian melakukan sesuatu pekerjaan dengan tertib.” (HR. Muslim). Hadis ini menegaskan bahwa Allah menyukai orang-orang yang melaksanakan tugas dan kewajiban mereka dengan baik dan teratur.
Dalam ibadah, tertib memiliki peran yang sangat penting. Misalnya, dalam shalat, tertib melibatkan urutan gerakan dan bacaan yang harus dilakukan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. Ketidakpatuhan terhadap urutan ini dapat mempengaruhi kesahihan shalat dan kekhusyukan seseorang dalam beribadah.
Baca Juga: Value
Dalam kehidupan sosial, tertib mencakup etika dan tata krama yang harus dipatuhi. Al-Qur’an dan Hadis mengatur hubungan antara individu dengan cara yang teratur dan saling menghormati. Allah SWT berfirman, “Dan bergaullah kamu dengan mereka (para istri) dengan cara yang baik.” (QS. An-Nisa: 19), yang menunjukkan pentingnya aturan dalam interaksi sosial untuk menjaga keharmonisan.
Tertib juga penting dalam administrasi dan manajemen. Islam mengajarkan pentingnya keadilan dan transparansi dalam pengelolaan urusan publik. Rasulullah SAW bersabda, “Apabila amanat disia-siakan, maka tunggulah kiamat.” (HR. Bukhari). Hadis ini menegaskan bahwa kelalaian dalam pengelolaan dan administrasi akan berdampak negatif, sehingga tertib sangat dibutuhkan.
Dalam pendidikan, tertib berfungsi sebagai dasar untuk proses pembelajaran yang efektif. Pengaturan jadwal, metode pengajaran, dan evaluasi harus dilakukan dengan tertib untuk mencapai tujuan pendidikan. Rasulullah SAW juga menekankan pentingnya ilmu dan pendidikan dengan sabdanya, “Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap Muslim.” (HR. Ibnu Majah).
Dalam bidang ekonomi, tertib berhubungan dengan prinsip-prinsip muamalah yang adil dan sesuai dengan syariat Islam. Islam melarang praktik-praktik ekonomi yang tidak tertib seperti riba dan penipuan, dan menganjurkan transaksi yang transparan dan adil. “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan harta sesama kamu dengan cara yang batil.” (QS. An-Nisa: 29).
Baca Juga: Hayu Prabowo Sampaikan Konsep Inovatif Ekonomi Halalan-Thayyiban di Pertemuan Dunia
Tertib dalam keluarga melibatkan pengaturan hak dan kewajiban antara anggota keluarga. Islam menetapkan aturan yang jelas mengenai tanggung jawab suami, istri, dan anak. Allah SWT berfirman, “Kaum laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita.” (QS. An-Nisa: 34), menunjukkan pentingnya pengaturan dan pengelolaan peran dalam keluarga.
Dalam berdoa, tertib juga memainkan peran penting. Rasulullah SAW mengajarkan tata cara berdoa yang benar dan khusyuk, sesuai dengan ajaran Islam. Doa yang dilakukan dengan tertib akan lebih diterima dan memberikan hasil yang lebih baik, sesuai dengan sabda beliau, “Doa adalah ibadah.” (HR. Abu Dawud).
Islam sangat menekankan kebersihan sebagai bagian dari tertib. Rasulullah SAW bersabda, “Kebersihan adalah sebagian dari iman” (HR. Muslim). Kebersihan dalam konteks ini mencakup penataan tempat tinggal, pakaian, dan lingkungan sekitar untuk menciptakan suasana yang bersih dan teratur.
Tertib dalam penggunaan waktu juga merupakan ajaran penting dalam Islam. Rasulullah SAW mengingatkan tentang pentingnya memanfaatkan waktu dengan baik, seperti dalam sabdanya, “Ada dua nikmat yang sering dilupakan oleh banyak orang, yaitu nikmat sehat dan waktu luang.” (HR. Bukhari). Mengelola waktu dengan baik mencerminkan tertib yang baik.
Baca Juga: Passion
Dalam ibadah bersama, seperti shalat berjamaah, tertib sangat penting untuk menjaga kekhusyukan dan keseragaman. Rasulullah SAW menekankan pentingnya shaf (barisan) yang rapi dan tertib dalam shalat berjamaah, sebagaimana disebutkan dalam hadis, “Rapatkan shaf, dan luruskan barisan kalian.” (HR. Bukhari).
Dalam berorganisasi, baik dalam konteks sosial, keagamaan, atau profesional, tertib adalah kunci untuk efisiensi dan keberhasilan. Mengatur struktur organisasi, tugas, dan tanggung jawab dengan baik merupakan bagian dari penerapan tertib yang baik, yang didukung oleh prinsip-prinsip syariat Islam.
Pada akhirnya, tertib yang diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan tidak hanya bermanfaat bagi individu tetapi juga untuk kesejahteraan ummah. Dengan menerapkan prinsip tertib, masyarakat akan lebih harmonis, adil, dan berfungsi dengan baik sesuai dengan ajaran Islam, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas hidup dan keberkahan bagi umat.[]
Baca Juga: Tebar Tuai
Mi’raj News Agency (MINA)