Istanbul, MINA – Penundaan kembali pelayaran Armada Freedom Flotilla Coalition (FFC) hingga batas waktu yang tidak ditentukan, sama sekali tidak mematahkan semangat aktivis Freedom Flotilla Coalition (FFC) yang berasal lebih dari 40 negara untuk tetap akan berlayar membuka blokade Gaza.
Hal itu terungkap dengan jelas, ketika para peserta FFC kembali berunjuk rasa di alun-alun Sultan Ahmed Istanbul Turkiye, Sabtu (27/4). Unjuk rasa dilakukan usai Komite Tinggi FFC menggelar Konferensi Pers yang menyatakan akan terus berupaya agar pelayaran menembus blokade Gaza tetap dapat terwujud.
Ada beberapa tuntutan yang disuarakan peserta aksi, di antaranya buka blokade Gaza, hentikan genosida, izinkan kapal Freedom Flotilla berlayar menembus blokade Gaza membawa bantuan kemanusiaan, dan bebaskan Palestina. Wartawan MINA melaporkan langsung dari Istanbul, Turkiye.
Salah seorang peserta dari lembaga Maemuna Center (Mae-C), sayap kelembagaan Aqsa Working Group (AWG) Indonesia, Ja’far Sidqi Al-Mubarok mengatakan tetap optimis terhadap keberangkatan kapal yang akan membawa 5.500 ton bantuan makanan dan obat-obatan ini.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
“Meski panitia telah mengumumkan ditunda hingga batas waktu yang tidak ditentukan, kami tetap optimis. Karena memang perjuangan pembebasan Al-Aqsha dan kemerdekaan Palestina ini pasti banyak tantangan dan hambatan, tapi kita tidak boleh berhenti dan kehilangan harapan,” ujarnya.
Ja’far mengatakan dia bersama 5 WNI lainnya akan tetap bertahan hingga pekan pertama Mei meski sebagian besar peserta FFC telah kembali ke tanah airnya masing-masing sambil menunggu informasi kepastian keberangkatan.
“Hari ini dan besok, sebagian besar teman-teman dari berbagai negara pulang, tapi kami akan tetap bertahan paling tidak hingga 3 Mei mendatang sambil menunggu kabar baik,” katanya.
Lebih lanjut Ja’far menegaskan tertundanya misi kemanusiaan Freedom Flotilla ini tidak akan menyurutkan semangatnya untuk tetap membantu saudara di Gaza Palestina.
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
“Kami akan terus berupaya untuk menembus blokade Gaza, karena selain untuk membawa bantuan, Mae-C juga ada program untuk membangun Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Indonesia di Gaza,” ujarnya.
Sekitar 1000 lebih aktivis semula akan berlayar dalam misi kemanusiaan Freedom Flotilla untuk menembus blokade Gaza, termasuk enam WNI, terdiri dari 2 aktivis Aqsa Working Group (AWG), 1 aktivis Maemuna Center (Mae-C), 1 aktivis Taqwa Squad ditambah dua orang jurnalis, yaitu 1 dari Minanews dan 1 dari Metro TV.
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza