WHO TETAPKAN LIBERIA PALING TERINFEKSI WABAH EBOLA

Pasien Ebola di Liberia (Gambar: WHO)
Pasien di (Gambar: )

Jenewa, 14 Dzulqa’dah 1435/9 September 2014 (MINA) – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa Liberia ditetapkan sebagai negara yang mengalami lonjakan terbesar terinfeksi wabah Ebola.

Badan PBB yang barbasis di Jenewa itu, pada Senin (8/9) mengatakan, Liberia adalah negara paling parah terkena wabah dengan hampir 1.100 kematian, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Negara pesisir itu kini menghadapi ribuan infeksi baru dalam tiga pekan ke depan.

“WHO dan Direktur Jenderal akan terus mendorong bantuan ranjang perawatan Ebola di Liberia dan di tempat lain, dan dunia akan terus bertanggung jawab untuk menanggapi keadaan darurat yang mengerikan ini dengan dimensi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam penderitaan manusia,” kata WHO dalam sebuah pernyataan.

Ebola adalah epidemi paling mematikan di dunia yang pernah ada dan menyebar di seluruh Afrika Barat, di mana Liberia, Guinea dan Sierra Leone adalah negara yang terkena dampak terburuk. Jumlah korban tewas telah melampaui 2.000 kasus, dari hampir 4.000 orang yang terinfeksi.

Sebelum wabah, Liberia hanya memiliki satu dokter untuk mengobati setiap 100.000 pasien di total 4,4 juta jumlah penduduk.

WHO melaporkan, sudah 152 petugas layanan kesehatan di negara ini telah terinfeksi dan 79 meninggal.

Vaksin Ebola teruji kepada monyet

Para peneliti dalam Jurnal Nature Medicine mengumumkan bahwa sebuah vaksin Ebola yang diuji coba kepada monyet, ternyata berhasil membuat hewan tersebut kebal terhadap virus Ebola.

Keberhasilan uji coba itu memunculkan dukungan dan persetujuan untuk diujicobakan kepada manusia.

Suntikan vaksin itu memberi perlindungan jangka pendek dan panjang bagi simpanse dan monyet terhadap virus yang menyerang Afrika Barat itu.

Institut Nasional Amerika Serikat untuk Penyakit Infeksi dan Alergi (NIAID), 28 Agustus lalu mengumumkan, uji coba kepada manusia akan dimulai pada awal September ini, menyusul keberhasilan vaksin terhadap monyet. (T/P001/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Comments: 0