Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

THAILAND PULANGKAN 73 MUSLIM ROHINGNYA KE MYANMAR

Redaksi MINA - Jumat, 4 Januari 2013 - 16:36 WIB

Jumat, 4 Januari 2013 - 16:36 WIB

514 Views

    Bangkok, 22 Shafar 1434/4 Januari 2013 (Aljazeera/MINA) – Thailand telah mendeportasi puluhan Muslim Rohingya kembali ke Myanmar setelah mendarat di Phuket, kata seorang pejabat pada hari Kamis.

    Muslim Rohingya tersebut berjumlah 73 orang, termasuk 15 wanita, dipulangkan kembali melintasi perbatasan pada hari Rabu setelah mendarat di selatan pulau Phuket, kata Ditthaporn Sasasmit, juru bicara komando operasi keamanan internal kerajaan.
    “Gelombang yang sedang tinggi dan mungkin berbahaya untuk berlayar lebih jauh, sehingga Thailand mengizinkan mereka datang dan menahan mereka sebagai imigran ilegal,” katanya. “Polisi imigrasi Phuket mengirim mereka kembali lewat darat melalui Ranong, di mana ada sebuah pos pemeriksaan perbatasan,” tambahnya.
    Badan PBB untuk masalah pengungsi telah meminta negara tetangga Myanmar untuk membuka perbatasan mereka untuk orang-orang yang melarikan diri dari gelombang kekerasan komunal di Myanmar, bagian barat dari daerah Rakhine.
    Bentrokan antara Buddha dan Muslim telah menewaskan sedikitnya 180 orang tewas di Rakhine sejak Juni tahun lalu, dan menelantarkan lebih dari 110.000 orang, sebagian besar adalah Muslim Rohingya. Myanmar memandang 800.000 Muslim Rohingnya di Rakhine sebagai imigran ilegal asal Bangladesh dan tidak mengakui kewarganegaraannya.
    Dalam sebuah pernyataan, sebuah lembaga HAM yang berbasis di New York mendesak Thailand untuk “menghentikan kebijakan tidak manusiawi dengan mendeportasi Muslim Rohingya, yang telah dianiaya secara brutal di Burma (Myanmar), dan menghormati hak mereka untuk mencari suaka”.
    Kelompok itu mengatakan beberapa Muslim Rohingya jatuh ke tangan penyelundup manusia yang menunggu mereka di perbatasan Thailand-Myanmar untuk menuntut uang dalam jumlah besar dan mengangkut mereka ke Malaysia.
    “Mereka yang tidak mampu membayar biaya penyelundupan dipaksa kerja untuk melunasi biaya, mengutuk mereka untuk situasi perdagangan manusia,” katanya.
    Muslim Rohingya sudah bertahun-tahun di luar negeri untuk mencari suaka. Mereka terkadang terdampar di Thailand, yang dulunya dikritik karena mengusir mereka kembali ke laut.
    Sekitar 500 manusia perahu Muslim Rohingnya berenang ke pantai di Malaysia pada akhir pekan lalu setelah menempuh perjalanan laut selama 15 hari, kata pihak polisi setempat. Lainnya tewas setelah terkena baling-baling perahu ketika ia melompat ke laut.(T/R-009/R-008).

Miraj News Agency (MINA)

Baca Juga: Presiden Turkiye dan Iran Bertemu di Azerbaijan

 

Rekomendasi untuk Anda