New York, MINA – Mantan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pernah mendesak mantan Presiden AS Donald Trump untuk menyerang Iran, beberapa bulan setelah kehilangan kursi kepresidenannya, The New Yorker mengungkapkan pada Kamis (15/7).
Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Milley mengatakan kepada Trump, “Jika Anda melakukan ini, Anda akan berperang.”
Menurut The New Yorker, Milley yakin bahwa Trump tidak menginginkan perang, tetapi terus mendorong serangan rudal menanggapi berbagai provokasi, MEMO melaporkan, Sabtu (17/7).
“Trump memiliki lingkaran elang Iran di sekelilingnya dan dekat dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang juga mendesak pemerintah untuk bertindak melawan Iran, setelah jelas bahwa Trump telah kalah dalam pemilihan,” kata The New Yorker.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Menteri Luar Negeri Trump Mike Pompeo awalnya mendorong untuk menyerang Iran, tetapi dia berhenti mendukung serangan setelah mendengarkan laporan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) tentang kegiatan nuklir Iran.
Menurut The New Yorker, baik Mike Pompeo dan Penasihat Keamanan Nasional Robert O’Brien mengatakan kepada Trump, tidak mungkin melakukan apa pun secara militer pada saat itu, setelah laporan IAEA. Sikap mereka adalah bahwa “sudah terlambat untuk memukul mereka”.
Kemudian, Milley bertanya kepada Wakil Presiden Mike Pence mengapa mereka begitu berniat menyerang Iran. Pence menjawab, “Karena mereka jahat.” (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama