Jakarta, 18 Rabi’ul Akhir 1435/18 Februari 2014 (MINA) – Pembelaan dari kalangan media terhadap nasib rakyat Palestina yang dijajah oleh Zionis sangat minim akibat tidak ada juru bicara yang menyuarakannya melalui media massa, kata seorang tokoh media.
Hal itu disampaikan oleh Pemimpin Redaksi Harian Repubilka, Nasihin Masha kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) saat menjadi salah satu pembicara dalam acara Diskusi Menyambut Hari Pers Nasional (HPN) bertema Islam dan Media Berita, di Jakarta, Selasa
“Media nasional kurang menyuarakan masalah Pelestina karena tidak ada juru bicara yang menyampaikannya,” katanya di sela-sela acara.
Baca Juga: Tumbangnya Rezim Asaad, Afta: Rakyat Ingin Perubahan
Menurutnya, Palestina membutuhkan pembelaan melalui pemberitaan di media massa, khususnya Indonesia. Tapi tidak ada juru bicara dari kalangan muslimin sendiri yang konsisten menyuarakan isu-isu Palestina.
“Sekarang tidak ada juru bicara yang giat dan konsisten menyuarakan permasalahan Palestina,” kata Nasihin.
Kata dia, media massa Indonesia tentu akan membela Palestina yang dizalimi oleh Zionis Israel. Apalagi bangsa Indonesia ini termasuk bangsa yang anti terhadap penjajahan.
Fakta yang terjadi saat ini orang yang diharapkan dapat menjadi juru bicara bagi ummat, termasuk untuk memberikan pembelaan terhadap Palestina, tidak mendapatkan posisi yang baik di mata masyarakat.
Baca Juga: Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Simbol Kerukunan Antarumat Beragama
“Posisi seperti itu yang membuat seorang tokoh kehilangan kekuatannya sebagai juru bicara ummat,” kata Nasihin seraya menambahkan, jika adapun, jika ada yang aktif memperjuangkan nasib rakyat Palestina, ia tidak akrab dengan media massa dan umumnya kurang dikenal sehingga isu-isu tentang Palestina kurang dimunculkan dii media massa.
“Apalagi sekarang ini ketika terlalu banyak isu atau berita maka biasanya prang-orang media akan terjebak pada kesibukannya,” kata Nasihin.
Diskusi terbuka menyambut HPN dengan tema Islam dan Media Berita menghadirkan beberapa pembicara dari praktisi dan pemimpin redaksi media massa. Diantaranya, Akhmad Kusaeni (LKBN Antara), Arifin Asydhad (Detik.Com), Budi Winarno (Jurnal Nasional), Nasihin Masha (Pepublika), Mauluddin Anwar (Liputan 6 SCTV) dan Nur Fitri Taher (Rasil AM.720), serta Sulistyowati sebagai moderator.
Kegiatan terselenggara atas kerjasama Radio Silaturahim (Rasil), LKBN Antara dan Mi’raj Islamic News Agency. Hadir dan mengikuti diskusi ratusan peserta yang umumnya para praktisi media massa, nampak mengikuti jalannya acara pula tokoh Pers Parni Hadi yang juga mantan pemimpin umum LKBN Antara (L/P07/EO2 )
Baca Juga: Konflik Suriah, Presidium AWG: Jangan Buru-Buru Berpihak
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)