Tidak Ada Pembicaraan Palestina dengan Netanyahu Selama Penyelidikan

dan Trump (NBC News)

Ramallah, MINA – Seorang pejabat senior Otoritas mengatakan, pembicaraan dengan Israel tidak mungkin dilakukan sementara polisi menyelidiki Netanyahu.

“Tidak mungkin melakukan perundingan serius dengan Israel sementara Perdana Menteri Netanyahu masih dalam polisi,” ujarnya pada surat kabar berbasis di London, Al-sharq Al-Awsat melaporkannya, Ahad (13/8).

Pejabat yang tidak disebut namanya membandingkan Netanyahu dengan Perdana Menteri sebelumnya Ehud Olmert, dan mengatakan “kami berada di ambang kesepakatan, tapi gagal karena penyelidikan korupsinya. Bagaimana Netanyahu dapat bernegosiasi dengan kesepakatan bersejarah saat diselidiki?” Israel National News menyebutkan.

Pada tahun 2008, PM Israel Olmert menawarkan untuk menyetujui pembentukan negara Palestina yang independen termasuk seluruh Gaza. Namun dia segera setelah itu dipaksa untuk mengundurkan diri karena penyelidikan polisi dalam beberapa kasusnya.

Ucapan tersebut muncul saat Presiden Trump mengindikasikan niatnya untuk memulai kembali perundingan.

Penasehat senior Trump dan menantunya Jared Kushner, Utusan Khusus untuk Negosiasi Internasional Jason Greenblatt, dan Wakil Penasihat Keamanan Nasional untuk Strategi Dina Powell akan tiba di Israel pada bulan ini, untuk serangkaian perundingan maraton yang dirancang untuk memulai negosiasi antara Israel dan Otoritas Palestina.

Delegasi tersebut dijadwalkan tiba pada akhir Agustus, dan juga akan melakukan kunjungan ke Arab Saudi, UEA, Yordania, Mesir dan Qatar.

Kushner pesimis terhadap usaha tersebut, dan mengatakan kepada kongres dalam pidato bulan lalu bahwa dia tidak yakin adanya perdamaian antara Israel dan Palestina.

“Mungkin tidak ada solusinya, tapi itu salah satu masalah yang diminta presiden untuk diperhatikan,” ujar Kushner. (T/RS2/R01)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.