Tel Aviv, MINA – Tidak adanya layanan penerbangan ke Israel, menyebabkan sekitar 4.000 warganya terjebak di luar negeri.
Hebrew Broadcasting Corporation mengumumkan, Ahad (4/8), sekitar 4.000 warga Israel terdampar di luar negeri akibat memburuknya situasi keamanan. Arabic Post melaporkan.
Saluran Kan, menyebutkan mereka telah menghubungi Kementerian Luar Negeri di Tel Aviv untuk kembali ke Israel.
Selama berhari-hari, Israel telah mengantisipasi tanggapan balasan dari Iran, Hamas, dan kelompok Hizbullah setelah pembunuhan Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran dan pemimpin militer terkemuka Hizbullah Fouad Shukr di Beirut.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Menyusul meningkatnya ketegangan keamanan di wilayah tersebut, 15 maskapai penerbangan internasional (non-Israel) sejak Senin lalu telah membatalkan penerbangan mereka ke dan dari Tel Aviv untuk beberapa hari dan lainnya tanpa batas waktu.
Menurut media Ibrani, perusahaan-perusahaan ini mengoperasikan ratusan penerbangan setiap pekannya ke dan dari Tel Aviv.
Menurut surat kabar Ibrani Maariv, penerbangan antara kota Tel Aviv dan Eilat juga dibatalkan pada Sabtu malam dan sepanjang hari Ahad, karena situasi keamanan.
Otoritas Israel mengumumkan telah meningkatkan kewaspadaannya untuk mengantisipasi tanggapan dari Hamas, Hizbullah dan Iran. []
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Mi’raj News Agency (MINA)