Istanbul, 3 Rabi’ul Akhir 1437/13 Januari 2016 (MINA) – Kementerian Luar Negeri mengonfirmasi tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam ledakan bom bunuh diri yang terjadi di Istanbul pada Selasa (12/1).
“KJRI Istanbul saat ini belum mendapatkan laporan adanya WNI yang menjadi korban insiden tersebut,” tulis Kemenlu dalam sebuah pernyataan yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu.
KJRI akan terus melakukan koordinasi dengan otoritas terkait di Turki dan menghimbau WNI yang berada di negara itu untuk menghindari pusat-pusat keramaian yang dapat menjadi target. Sedangkan WNI yang akan berpergian ke wilayah tersebut diharapkan dapat memperhatikan perkembangan situasi.
Saat ini terdapat sekitar 708 orang WNI berdomisili di Istanbul, sebagian besar adalah mahasiswa atau WNI yang telah memiliki pekerjaan tetap di Turki.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Sekitar pukul 10 pagi waktu setempat, sebuah bom bunuh diri meledak di beberapa lokasi wisata dekat Blue Mosque (Masjid Biru) dan Hagia Sophia.
Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu memastikan pelaku bom bunuh diri di Lapangan Sultanahmet, Istanbul merupakan anggota kelompok Islamic State (ISIS/Daesh). Pelaku masuk ke wilayah Turki dari perbatasan Suriah.
“Kita memastikan bahwa pelaku serangan ialah warga asing yang merupakan anggota Daesh,” ucap PM Davutoglu di Ankara, merujuk pada nama akronim Arab ISIS, seperti dilansir AFP, Rabu (13/1).
Hingga berita ini diturunkan, ledakan tersebut telah menyebabkan 11 korban jiwa dan 15 orang luka luka.(L/R04/P001)
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)