Bangalore, India, 22 Syawal 1436/7 Agustus 2015 (MINA) – Seorang siswa muslim di India mengalami depresi setelah dipermalukan kepala sekolah karena salah menyanyikan doa umat Hindu di atas panggung pada 27 Juli lalu. Namun, kepala sekolah berdalih setiap siswa perlu berdisiplin.
Nama siswa dan sekolah itu tidak disebutkan. Menurut orang tuanya, sebagai murid baru yang masuk sekolah umum, dia masih belum akrab dengan doa umat Hindu, Sanskrit. Karena itu, pihak sekolah diminta memahami keberagaman budaya dan agama.
“Di ruangan kelas anak saya, setidaknya 1/3 siswanya memiliki keyakinan di luar agama Hindu. Jadi, bagaimana pihak sekolah memaksakan doa umat Hindu kepada semua siswa?” tanya ayahnya seperti dilaporkan Telegraph India, dikutip Mi’raj Islamic News Agency.
Siswa tersebut menuturkan, peristiwa itu bermula ketika kepala sekolah kurang puas dengan sejumlah murid yang tidak ikut bernyanyi. Dia mulai depresi karena tidak hafal seluruh Sanskrit saat kepala sekolah mulai mempermalukannya.
Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri
“Saya telah dipermalukan di depan 1.200 siswa,” kata murid kelas X tersebut. “Dia memarahi saya di depan anak-anak yang lain dengan menggunakan mikrofon ketika saya salah mengucapkan beberapa lirik Sanskrit,” tambahnya.
Khaleemullah dari Asosiasi Perlindungan Hak sipil (Association for Protection of Civil Right/APCR) mengaku ikut prihatin dengan kasus ini. “Yang paling membuat kami risau ialah pihak sekolah mengatakan murid itu merupakan Muslim fundamental,” tandas Khaleemullah.
Tanggapan kekecewaan juga datang dari mantan kepala sekolah tersebut, Jessy Joseph. Dia mengatakan sikap diskriminasi terhadap siswa Muslim merupakan perkembangan yang sangat menyedihkan di lingkungan sekolah. (P020/P2)
Mi’raj Islamic News Agency
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan