Bratislava, 5 Dzulqa’dah 1436/20 Agustus 2015 (MINA) – Pemerintah Slovakia akan mengambil 200 migran Suriah Kristen, bukan Muslim dengan alasan kurangnya infrastruktur, termasuk kekurangan masjid.
Kementerian Dalam Negeri negara kecil Eropa Timur itu mengatakan kepada BBC, Rabu (19/8), Slovakia yang kecil “hanya negara transit” dan bukan pilihan yang menarik untuk tinggal jangka panjang, terutama bagi umat Islam, Al Arabiya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
Di bawah skema relokasi Uni Eropa untuk berbagi beban ribuan migran Suriah yang menyelamatkan diri dari perang saudara, negara-negara anggota akan mengambil 40.000 migran dari Italia, Turki dan Yunani yang menjadi tempat berlabuhnya para pengungsi.
“Kami bisa mengambil 800 Muslim tapi kami tidak memiliki masjid di Slovakia,” kata Ivan Metik, seorang juru bicara kementerian dalam negeri kepada BBC.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Namun juru bicara itu membantah jika langkah itu diskriminatif, keputusan untuk mengakomodasi hanya migran Kristen bertujuan menjaga kohesi masyarakat.
Slovakia bukan satu-satunya negara yang ingin lebih memberikan prioritas kepada para pengungsi Suriah, Yunani juga memberikan pengungsi Suriah prioritas dalam pendaftaran dan embarkasi ke daratan, dibandingkan Afghanistan dan Pakistan.
Jerman yang diperkirakan akan kedatangan 800.000 migran tahun ini juga membedakan antara kelompok pengungsi. Pemerintah Berlin berusaha memprioritaskan orang-orang dari negara-negara yang dilanda perang seperti Suriah, Irak atau Afghanistan, dan sekitar 40 persen dari pemohon suaka berasal dari negara-negara Balkan. (T/P001/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel