Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

TIGA ASPEK PENTING DUKUNG PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI

Admin - Senin, 22 September 2014 - 16:09 WIB

Senin, 22 September 2014 - 16:09 WIB

665 Views ㅤ

Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal (PAUDNI), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Hamid Muhammad.
Plt. Direktur Jenderal <a href=

Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal (PAUDNI), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Hamid Muhammad." width="300" height="224" /> Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal (PAUDNI), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Hamid Muhammad.

Jakarta, 26 Dhulqa’dah 1435/21 September 2014 (MINA) – Ada tiga aspek penting yang perlu diperoleh untuk mendukung perkembangan anak-anak usia dini, yaitu layanan pendidikan, kesehatan dan gizi, serta perlindungan, kata Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal (PAUDNI), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Hamid Muhammad.

“Ketiga hal tersebut harus diberikan seoptimal mungkin agar upaya menyiapkan generasi bangsa ke depan yang lebih baik dapat tercapai,” katanya di situs resmi Kemendikbud yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Dia mengatakan sebelum membuka secara resmi kegiatan Gebyar PAUD 2014 di Alun-alun MTQ, Kendari, Sulawesi Tenggara, pada Jumat dan menegaskan upaya tersebut membutuhkan dukungan dari semua pihak.

“Ini harus kita kerjakan bersama-sama. Kalau hanya mengandalkan dari pemerintah pusat, tidak mungkin kami dapat melayani dengan baik anak usia dini yang jumlahnya hampir 30 juta,” tutur Hamid.

Baca Juga: Menag Bertolak ke Saudi Bahas Operasional Haji 1446 H

Ia mengatakan, layanan pendidikan yang perlu diberikan kepada anak usia dini difokuskan pada pendidikan karakter. Karena, kata Hamid, karakter tidak dapat dibangun hanya dalam waktu satu atau dua tahun, melainkan pembangunan yang berkelanjutan.

“Ia akan dibawa hingga dewasa. Itulah mengapa pendidikan karakter sejak usia dini sangat penting,” ujar Hamid.

Sementara itu, menurut survei terakhir yang dilakukan Kementerian Kesehatan, sebanyak 46 persen siswa SD di Indonesia mengalami malnutrisi. Jika ditarik mundur ke anak usia dini, fakta ini juga tampaknya tidak jauh berbeda terjadi pada mereka. Untuk itu, memberikan layanan kesehatan dan gizi semaksimal mungkin menjadi penting. Kesehatan dan gizi yang memadai akan meningkatkan kemampuan psikomotorik anak.

Layanan terakhir yang juga tidak boleh diabaikan adalah perlindungan. Kasus yang terjadi pada anak usia dini, beberapa waktu lalu, di salah satu sekolah di Jakarta membuktikan bahwa perlindungan terhadap anak belum benar-benar diberikan.

Baca Juga: Polisi Amankan Uang Rp150 M dari Kasus Judol

Hamid mengingatkan agar seluruh pihak dapat berperan dalam memberikan perlindungan seoptimal mungkin kepada anak-anak. “Dengan demikian, kita bisa menyiapkan generasi bangsa kita menjadi lebih baik,” tuturnya.(T/P004/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Polisi Tangkap Satu DPO Kasus Judol, Uang Rp5 M Diamankan

Rekomendasi untuk Anda