Karbala, MINA – Sumber-sumber keamanan melaporkan setidaknya tiga demonstran tewas ketika mereka menyerbu konsulat Iran di kota suci Syiah, Karbala.
Korban tewas adalah di antara sejumlah pemrotes yang memanjat tembok beton konsulat di kota sebelah selatan ibukota Irak, Baghdad, MEMO melaporkan.
Mereka menggantung bendera Irak di dinding dan membawa slogan-slogan seperti “Karbala gratis, Iran keluar, keluar!”.
Polisi dan pasukan keamanan memberi tembakan ke udara untuk membubarkan kerumunan, kemudian menggunakan langkah-langkah yang lebih ekstrem, termasuk amunisi hidup dan gas air mata.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Perdana Menteri Irak Adil Abdul Mahdi mendesak pemrotes untuk berhenti dan mengatakan kerusuhan mengganggu ekonomi.
Pembunuhan para demonstran terjadi di tengah tindakan keras pemerintah yang semakin brutal, setidaknya 100 orang telah terbunuh pada akhir pekan lalu.
Protes di Irak sendiri telah berlangsung selama sebulan terakhir, dan berakar pada keprihatinan atas tata kelola yang buruk, korupsi dan tingkat pengangguran yang sangat tinggi serta kurangnya kesempatan kerja.
Penargetan Konsulat Iran itu juga mengungkapkan ketidakpuasan banyak orang Irak terhadap pengaruh Teheran dalam politik mereka dan sejauh mana mereka saling terkait.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Banyak pengunjuk rasa yang sebagian besar warga Syiah di wilayah selatan memandang Iran sebagai campur tangan dan menyusup ke sistem politik Irak menyusul tersingkirnya Pemerintah lama Saddam Hussein pada 2003. (T/Ast/RS2).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata