Gaza, MINA – Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan agresi Israel di Jalur Gaza, yang berlangsung selama tiga hari, telah menelan korban 44 gugur, termasuk 15 anak-anak dan 4 wanita, serta 360 warga lainnya luka-luka.
Perjanjian gencatan senjata antara faksi-faksi perlawanan dan entitas Israel, ditengahi Mesir, mulai berlaku pada Ahad (7/8) pukul 23:30 waktu Palestina.
Susana tenang dan lengang mulai terasa di wilayah Jalur Gaza dan kota-kota di wilayah Palestina yang diduduki, setelah dimulainya waktu gencatan senjata tersebut.
Di bawah mediasi Mesir telah mencapai kesepahaman antara gerakan Jihad Islam dan “Israel” dan menyerukan gencatan senjata yang komprehensif dan timbal balik pada 23:30 hari ini, 7 Agustus, waktu Palestina.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Perjanjian tersebut termasuk upaya untuk membebaskan tahanan Khalil Al-Awawda dan memindahkannya ke perawatan, serta membebaskan tahanan Bassam Al-Saadi sesegera mungkin, menurut Kantor Berita Timur Tengah yang dikutip Safa.
Israel melakukan agresi ke Jalur Gaza selama tiga hari, di mana puluhan martir dan ratusan terluka tewas dan puluhan rumah hancur.
Brigade Al-Quds, sayap militer gerakan pelawanan Jihad Islam di Palestina dan faksi-faksi perlawanan, menanggapi dengan menembakkan ratusan roket ke permukiman di sekitar Jalur Gaza dan kota-kota di dalam wilayah Palestina yang diduduki, menyebabkan kerusakan dan cedera. (T/B04/P1)
Mi’raj News Agncy (MINA)
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza