Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tiga Kandidat Pengganti Ismail Haniyeh

Ali Farkhan Tsani Editor : Widi Kusnadi - Jumat, 2 Agustus 2024 - 05:39 WIB

Jumat, 2 Agustus 2024 - 05:39 WIB

80 Views

Ismail Haniyeh semasa hidupnya bersama para pemimpin Hamas lainnya. (Al-Quds Al-Araby)

Syahidnya Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, memunculkan tiga kandidat yang dipersiapkan sebagai penggantinya.

Berdasarkan posisi kepemimpinannya, Pimpinan Hamas akan memilih di antara tiga tokoh untuk menduduki posisi kepala biro politik.

Kemungkinan besar, seleksi akan dilakukan di antara para pemimpin cabang gerakan saat ini, yaitu Khaled Meshal, ketua gerakan Hamas di luar negeri, atau Yahya Al-Sinwar, ketua gerakan di Jalur Gaza, atau Zaher Jabareen, yang saat ini memimpin Hamas di Tepi Barat, menggantikan Sheikh Al-Arouri.

Sumbwer Al-Quds al-Araby menyebutkan, karena struktur organisasi Hamas, mereka bertiga saat ini memegang posisi kepemimpinan tertinggi dalam gerakan tersebut, dan mereka juga merupakan bagian dari Biro Politik.

Baca Juga: Meraih Syafaat Melalui Shalawat

Khaled Meshaal, lahir di kota Silwad, Tepi Barat, 28 Mei 1956, bergabung dengan Ikhwanul Muslimin di Palestina tahun 1971, dan berperan dalam mendirikan gerakan Hamas.

Ia terpilih pada tahun 1996 sebagai Kepala Biro Politik, dan tetap memegang posisi ini hingga Haniyeh menggantikannya tahun 2017.

Meshaal memainkan peran penting dalam mendirikan kelompok-kelompok gerakan Hamas di luar Palestina.

Ia selamat dari upaya pembunuhan Israel di Yordania pada tahun 1997.

Baca Juga: Perjuangan Palestina di PBB, Mungkinkah Berhasil?

Ia juga memiliki pengaruh yang kuat di dalam Hamas dan dikenal memiliki hubungan dengan tokoh-tokoh perlawanan di tingkat regional dan internasional.

Ia terpilih untuk memimpin gerakan di luar negeri pada pemilu terakhir yang diadakan oleh Hamas Tahun 2021.

Kandidat kedua, Yahya Al-Sinwar, lahir 29 Oktober 1962, di kamp pengungsi Khan Yunis, merupakan ketua gerakan Hamas di Jalur Gaza.

Ia terpilih untuk pertama kalinya dalam pemilu gerakan tersebut pada tahun 2017 , dan dia terpilih kembali pada tahun 2021.

Baca Juga: Kekuatan Sabar dalam Menghadapi Ujian Hidup

Al-Sinwar sebelumnya bekerja dalam pembentukan aparat keamanan gerakan Hamas pada awal Intifada Batu, sebelum dia ditangkap oleh tentara pendudukan.

Pilihan ketiga adalah Zaher Jabareen, lahir tahun 1968, di kota Salfit di Tepi Barat.

Dia bergabung dengan gerakan Hamas pada awal pendiriannya, dan dianggap sebagai salah satu pendiri sayap militer Hamas di Tepi Barat.

Dia ditangkap beberapa kali dalam Intifada Palestina pertama pada tahun 1987 dan setelahnya pada tahun 90-an.

Baca Juga: Menjaga Masjid Al-Aqsa, Tanggung Jawab Setiap Muslim di Seluruh Dunia

Jabareen ditangkap pada tahun 1993 dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

Dia dibebaskan dalam kesepakatan pertukaran tahanan yang disepakati oleh Hamas dengan Israel pada tahun 2011.

Fakta di lapangan memungkinkan Khaled Meshal menjadi kandidat terkuat untuk memimpin Hamas, berdasarkan pengalaman sebelumnya.

Hanya keberadannya di Jalur Gaza, yang membuatnya tidak terlihat sejak awal perang, membuatnya sulit, untuk menduduki posisi tersebut.

Baca Juga: Lima Kelemahan Manusia di Dalam Al-Quran

Baru-baru ini, sebelum peristiwa terbunuhnya Haniyeh, Meshaal muncul bersama Haniyeh dalam pertemuan yang diadakan antara pimpinan Hamas dan pimpinan Jihad Islam, yang dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Ziad al-Nakhalah dan wakilnya, Muhammad al-Hindi.

Sejak terpilihnya Haniyeh sebagai kepala biro politik gerakan Hamas, Meshaal menyatakan bahwa ia hadir di luar wilayah Palestina, untuk memfasilitasi tugas-tugas gerakannya dan partisipasi eksternal dalam kunjungan yang diselenggarakan oleh gerakan tersebut ke banyak negara.

Dia juga banyak berpartisipasi dalam konferensi atau dalam pertemuan-pertemuan yang berkaitan dengan permasalahan Palestina dan hubungan eksternal gerakan tersebut.

Hal ini memungkinkan Mishal dapat dipilih untuk posisi tersebut. []

Baca Juga: Sejarah Nama Batik, Antara Abjad Arab Ba dan Titik

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

MINA Preneur
Indonesia
Palestina
MINA Sport