Washington, MINA – Untuk pertama kali dalam tiga tahun terakhir, Amerika Serikat mengerahkan tiga kapal induk patroli ke Laut China Selatan. Tiga kapal tersebut, USS Theodore Roosevelt, USS Nimitz, dan USS Ronald Reagan dikerahkan pada Kamis lalu.
Dari ketiga kapal induk tersebut, jika digabungkan, jet tempur F-18 yang dibawa berjumlah hingga ratusan unit.
Seperti dikutip AP, Senin (15/6), upaya ini dilakukan AS untuk meningkatkan kritik terhadap Beijing terkait wabah virus corona. Selain itu, juga tindakan China memaksakan kendali lebih besar atas Hong Kong, dan manuver militer mereka di wilayah itu.
Laporan itu menambahkan, pengerahan ini juga menandai Angkatan Laut AS tidak lagi terhambat wabah virus corona. Angkatan Laut AS diduga khawatir dunia meragukan kemampuan militer mereka. Karena itu, AS memutuskan mengirim kapal induk.
“Ada beberapa indikasi dalam tulisan-tulisan China bahwa Amerika Serikat dihantam keras oleh Covid-19, sehingga kesiapan militer rendah. Jadi mungkin ada upaya Amerika Serikat untuk memberi isyarat kepada China agar tidak salah perhitungan,” kata Direktur Proyek Tenaga China di Pusat Studi Strategis dan Internasional Bonnie Glaser,
“China pasti akan menggambarkan ini sebagai contoh provokasi, dan sebagai bukti bahwa AS adalah sumber ketidakstabilan di wilayah tersebut,” imbuhnya.
Namun demikian, sejumlah laporan menunjukkan bahwa kemampuan tempur Angkatan Laut AS memang dipengaruhi oleh pandemi. Beberapa waktu lalu, ratusan awak kapal induk Theodore Roosevelt dinyatakan positif terinfeksi virus corona.
Sejumlah prajurit yang terinfeksi mungkin belum sepenuhnya pulih dan tidak dapat kembali ke pos mereka. AS enggan mengakui bahwa pandemi berdampak pada Angkatan Laut AS.
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar
Dikutip dari Globaltimes, peneliti senior di Lembaga Penelitian Studi Militer Angkatan Laut PLA Zhang Junshe mengatakan beberapa ahli sedang menganalisis alasan di balik pengerahan tiga kapal induk itu. Namun upaya itu dinilai tidak lebih dari latihan AS yang bertujuan untuk menciptakan ketegangan dengan China.
Sebelumnya dilaporkan, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo berencana untuk bertemu dengan pejabat pemerintah China di Hawaii, menurut laporan Politico, mengutip dua sumber yang tak disebutkan namanya. (T/R2/B04)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah