Jakarta, 1 Rajab 1438/29 Maret 2017 (MINA) – Kementerian Agama (Kemenag), Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menjalin kerjasama program deradikalisasi di perguruan tinggi umum (PTU).
Kesepahaman akan pentingnya sinergi itu ditandatangani oleh Direktur Pendidikan Agama Islam (PAI) Kemenag Imam Safei, Direktur Kemahasiswaan Kemenristekdikti Didin Wahidin, dan Direktur Bela Negara Kemhan M. Faishal.
“Sehubungan adanya struktur baru di lingkungan Direktorat PAI yang menangani PTU, perlu dilakukan pemetaan masalah dan melakukan sinergi program dengan Kemenristekdikti,” kata Imam Safei usai pertemuan di Jakarta, Rabu (29/03).
Sementara Didin Wahidin menyambut baik rencana kerja sama ini. Menurutnya, dalam laman Kemenag yang dikutip MINA, persoalan radikalisme di lingkungan pendidikan tinggi umum menjadi tantangan tersendiri dan itu tidak bisa dibiarkan. Sebab, radikalisme tidak produktif bagi pengembangan keislaman dan identitas keindonesiaan.
Baca Juga: Tumbangnya Rezim Asaad, Afta: Rakyat Ingin Perubahan
Mantan Rektor Uninus Bandung itu mengatakan, saat ini Kemenristekdikti tengah mengembangkan mata kuliah General Education (GE) yang diarahkan untuk membangun kesadaran berbangsa dan bernegara. GE juga diharapkan dapat menumbuhkan pemikiran kritis, dan faham keagamaan yang toleran.
“Kurikulum ini didasarkan atas basis keilmuan, keindonesiaan, pengembangan karakter, dan internasionalisasi,” katanya.
Hal yang sama juga ditegaskan M. Faishal, kesadaran bela negara di kalangan mahasiswa perlu dilakukan, termasuk bagi mahasiswa baru melalui program pengenalan kampus.
Faishal menegaskan kesiapannya untuk ikut bekerjasama dalam menumbuhkembangkan sikap patriotik dan bela negara seluruh mahasiswa, baik pada perguruan tinggi umum dan perguruan tinggi keagamaan Islam.
Baca Juga: Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Simbol Kerukunan Antarumat Beragama
Pertemuan tiga pihak ini menghasilkan sejumlah inisiasi sinergi, antara lain: penguatan Mahad Al-Jamiah dengan mengoptimalkan fungsi asrama mahasiswa pada PTU Negeri.
Mahad Al-Jamiah ini akan mengembangkan sejumlah kajian keagamaan, utamanya berbasis kitab, sehingga mahasiswa memiliki kualitas keagamaan yang baik.
Di samping itu, akan dilakukan juga penguatan bela negara sehingga para mahasiswa memiliki komitmen kebangsaan yang tinggi.
Kemenristekdikti bertanggung jawab pada aspek fasilitasi asrama, Kemenag mendesain program layanan Mahad Al-Jamiah dengan kajian keagamannya, serta Kemenham melakukan program bela negara. (T/R09/P1)
Baca Juga: Konflik Suriah, Presidium AWG: Jangan Buru-Buru Berpihak
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)