Khartoum, MINA – Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Sudan & Eritrea yang berkedudukan di Khartoum, melalui SATGAS-19 KBRI dan SATGAS-19 Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Sudan bersinergi Ahad (21/6) menangani repatriasi mandiri tiga orang mahasiswa WNI ke Indonesia untuk pertama kalinya di masa pandemic Covid-19 di Sudan,
Tiga WNI tersebut merupakan mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Universitas Internasional Africa, yang memutuskan untuk melakukan repatriasi mandiri dengan program penerbangan khusus repatriasi dari maskapai Emirates,(UEA), (20/6) Ahad siang ke Sudan via Bandara Internasional Khartoum.
Pemerintah Sudan melalui Komite Repatriasi mengadakan penerbangan-penerbangan repatriasi untuk memulangkah sekitar 18.000 orang warganya dari 22 negara.
Dengan pesawat yang sama WNI yang ingin repatriasi mandiri dapat meninggalkan Khartoum menuju tanah air. Sedang dipersiapkan repatriasi untuk WNI-WNI lainnya yang berminat.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Keberangkatan tiga WNI tersebut diantar oleh Tim Pelaksana Satgas Covid-19 KBRI Khartoum yakni Deni Syafrudin dan Jundi Robbani bersama dua orang pelaksana Satgas Covid-19 dari Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Sudan, yakni Muhammad Nasrullah dan Rif’at Mubarok, yang telah memberikan Surat Jalan, Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) dan dokumen keimigrasian lainnya. yang telah disiapkan oleh KBRI Khartoum yang intinya menyatakan tanggung jawab secara mutlak jika terdapat permasalahan dalam proses perjalanannya.
Satgas COVID-19 KBRI Khartoum dan sudan/">PPI Sudan menyampaikan pesan Duta Besar kepada para repatriaan meminta agar mematuhi protokol kesehatan yang diberlakukan oleh Pemerintah RI pada saat kedatangan di Indonesia dan terus melakukan komunikasi dan kordinasi dengan Satgas COVID-19 di Khartoum.
Ketiganya dijadwalkan sampai jam 22:00 WIB di Bandara Internasional Soekarno Hatta.
Ketua Penanggung Jawab Deputi Bidang Repatriasi Satgas Covid-19 sudan/">PPI Sudan, Muhammad Nasrullah, Mahasiswa Pascasarjana Universitas Alqur’anul Karim, Khartoum, mengatakan kepada wartawan MINA di Khartoum, saat ini sedang dipersiapkan rencana Repatriasi selanjutnya untuk gelombang kedua bagi WNI yang ingin pulang dengan mandiri, dengan maskapai yang sama yang dijadwalkan pada 26 Juni ini.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Hingga saat ini Pemerintah Sudan, masih memberlakukan Lockdown/PSBB terutama di Provinsi Khartoum, hingga penutupan Bandara, Pelabuhan, Perbatasan baik darat maupun udara yang hingga saat ini sudah masuk ke 4 kalinya perpanjangan PSBB, dari Maret lalu.
Namun Otoritas Penerbangan Sipil Sudan (Civil Aviation Authority/CAA), memperbolehkan penerbangan bantuan kemanusian, jasa pengiriman BBM dan Cargo yang sudah terjadwal serta evakuasi warga asing, setelah mendapatkan persetujuan dari pemerintah,”
Selain itu, menurut data terbaru Kementerian Kesehatan Sudan melalui Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 secara nasional, hasil Swab Test secara nasional pada Rabu (17/6) yang dipublikasikan hari Sabtu (20/6) malam, terdapat kasus baru 164 orang positif COVID-19.
Sementara itu 121 orang dinyatakan sembuh sehingga total sembuh menjadi 3.325 orang, 8 kasus baru meninggal sehingga total keseluruhan 521 orang.
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Jumlah keseluruhan dari awal masuk penyebaran Covid-19 di Sudan hingga hari ini yang dinyatakan positif total secara nasional berjumlah 8.580 orang. (L/B02/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa