Uppsala, Swedia, 11 Rabi’ul Awwal 1436/2 Januari 2015 (MINA) – Polisi kota Uppsala, Swedia, melancarkan perburuan hari Kamis (1/1) setelah terjadi serangan pembakaran masjid untuk ketiga kalinya dalam sepekan, di tengah ketegangan yang meningkat mengenai munculnya anti-imigrasi dari kelompok sayap kanan.
“Seseorang melemparkan bom Molotov di sebuah gedung,” kata Torsten Hemlin, juru bicara polisi Uppsala kepada kantor berita TT Swedia, terkait serangan terhadap sebuah masjid di Swedia Timur.
“Mereka juga menulis beberapa kata rasis yang vulgar,” katanya sambil menambahkan bahwa tidak ada seorang pun di gedung pada saat itu, Daily Sabah yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
Asosiasi Islam Swedia memposting online foto pintu utama masjid yang dihiasi coretan berbunyi “Pulanglah Muslim Sampah”, ditujukan kepada warga imigran yang mayoritas Muslim.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Saksi mata mengatakan, terlihat seorang pria melemparkan benda terbakar di masjid sekitar pukul 04.30 GMT, namun masjid tidak terbakar.
“Kejahatan itu digolongkan sebagai percobaan pembakaran, pengrusakan dan hasutan karena kebencian,” kata polisi dalam sebuah pernyataan.
Serangan hari Kamis itu terjadi hanya tiga hari setelah api membakar sebuah masjid di Esloev, Swedia Selatan yang diduga juga sengaja dibakar.
Pada Hari Natal, lima orang luka-luka ketika sebuah bom bensin dilemparkan melalui jendela ke dalam masjid di Eskilstuna, sebelah timur ibukota Stockholm.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Serangan terhadap masjid di Swedia terjadi di saat ramainya perdebatan tentang imigrasi dan integrasi pencari suaka. Swedia diharapkan bisa menerima lebih 100.000 pencari suaka tahun ini, memecahkan semua rekor sebelumnya. (T/P001/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas