New York, MINA – Anggota Dewan Keamanan PBB mengutuk pembunuhan Ismail Haniyeh, Kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Hamas.
Hal ini berlangsung dalam sesi darurat Dewan Keamanan yang diadakan Rabu (31/7), atas permintaan Iran dan dengan dukungan Rusia, Tiongkok dan Aljazair. Quds Press melaporkan.
Wakil Tetap Tiongkok untuk PBB, Fu Cong, mengindikasikan negaranya mengutuk keras pembunuhan Haniyeh, dan menyatakan bahwa operasi tersebut “melanggar prinsip-prinsip dasar Piagam PBB.”
“Tiongkok sangat prihatin dengan gangguan yang mungkin ditimbulkan oleh insiden ini di wilayah tersebut,” kata Fu.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Sementara itu, Wakil Tetap Aljazair untuk PBB, Ammar Ben Jamea, mengatakan, “Kita berada di ambang bencana.”
Ben Jamea menggambarkan pembunuhan Haniyeh sebagai “tindakan teroris yang melanggar hukum internasional dan kedaulatan Iran.”
Dia mengutuk “perilaku teroris Israel dengan tegas,” dan berkata: “Israel memilih kebijakan berdarah dan melanjutkan kekerasan di Gaza, Tepi Barat, Yaman, Lebanon, Suriah, dan sekarang Iran.”
Wakil Tetap Rusia untuk PBB, Dmitry Polyansky, juga menyatakan mengutuk keras pembunuhan Haniyeh.
Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel
Polyansky menyatakan, insiden tersebut merupakan pukulan telak terhadap perundingan gencatan senjata di Gaza.
Dia mengatakan, “Upaya untuk menyeret Iran ke dalam konflik regional semakin mengganggu stabilitas kawasan, yang telah mencapai titik didih.”
Polyansky menjelaskan, pembunuhan tokoh politik dan militer tingkat tinggi di Timur Tengah telah membawa kawasan ini ke ambang perang, dan menekankan bahwa mengurangi ketegangan menjadi lebih penting daripada sebelumnya.
Sementara itu, Wakil Tetap AS untuk PBB Robert Wood mengawali pidatonya dengan mengatakan bahwa Israel berhak melindungi diri dari “Hizbullah dan teroris lainnya.”
Baca Juga: Macron Resmi Tunjuk Francois Bayrou sebagai PM Prancis
Wood menyalahkan Iran, dan meminta anggota Dewan Keamanan PBB yang memiliki pengaruh terhadap Iran untuk meningkatkan tekanan terhadap Teheran.
Dia berkata, “Perang yang lebih luas tidak akan terjadi dalam waktu dekat dan situasi ini dapat diatasi.”
Dia menyatakan, Iran dan negara-negara pendukungnya terus-menerus meningkatkan risiko konflik regional.
Perwakilan Tetap Inggris untuk PBB, Barbara Woodward, menekankan meningkatnya kekerasan bukanlah kepentingan siapa pun.
Baca Juga: Jerman Batalkan Acara Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik dengan Israel
Woodward menyerukan agar semua pihak menahan diri, dan mengatakan, “Perdamaian jangka panjang tidak dapat dicapai dengan bom dan senjata.”
Mengacu pada serangan berkelanjutan yang dilakukan oleh kelompok Houthi yang didukung Iran terhadap Israel, Woodward menyalahkan Teheran dan menyerukan diakhirinya serangan tersebut. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Macron akan Umumkan Perdana Menteri Baru Hari Ini