Bandung, 5 Rajab 1436/24 April 2015 (MINA) – Dokumen Bandung Message ditandatangani oleh tiga pemimpin dunia, diantaranya Presiden Joko Widodo, Raja Swaziland Mswati III, dan Presiden Tiongkok Xi Jinping di Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Jumat (24/4).
Pertama yang menandatangani dokumen itu adalah Xi Jinping, lalu Raja Mswati III, dan terakhir Jokowi. Jinping mewakil negara Asia, sedangkan Raja Mswati mewakili negara Afrika.
Bandung message membahas tiga pilar kerjasama dan menegaskan kembali komitmen negara-negara Asia Afrika terhadap solidaritas dunia, perkembangan ekonomi, dan hubungan struktural.
Di dalam Bandung Message juga terdapat New Asian-African Strategic Partnership (NAASP). NAASP berisikan poin-poin kerja sama yang bisa dilakukan oleh negara-negara Asia-Afrika. Karena dokumen tersebut mengatur prioritas kerja sama, tetapi bisa juga kerja sama dilakukan lebih dari yang termaktub dalam dokumen.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Sebanyak 22 kepala negara dan pemerintahan dari negara-negara Asia dan Afrika menghadiri puncak peringatan KAA di Bandung, 24 April 2015.
Diberitakan sebelumnya, pertemuan-pertemuan KAA telah berlangsung dari 19 April 2015. Tidak semua kepala negara/pemerintahan hadir dalam acara puncak peringatan peristiwa Bandung 1955 itu.
Menurut Kementrian Luar Negeri, ada sembilan kepala pemerintahan yang tidak hadir, di antaranya Perdana menteri Palestina Rami Hamdallah, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Raja Yordania Raja Abdullah II bin Al Hussein, Sultan Brunei Darussalam Haji Hassanal Bolkiah, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Wakil Presiden Seychlles Danny Faure, Presiden Iran Hassan Rouhani, dan delegasi Vanuatu.(L/P008/P010/R03)
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)