Hijrah dalam Islam bukan hanya sebatas berpindah tempat, melainkan lebih luas dari itu. Ia mencakup transformasi keimanan, amal, dan niat seseorang menuju keadaan yang lebih baik sesuai dengan syariat Islam. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang tiga pilar utama hijrah, lengkap dengan dalil-dalil Al-Qur’an dan hadits serta pandangan ulama. Berikut penjelasannya.
Pertama, Hijrah Iman: Berpindah kepada Keimanan yang Benar
Hijrah iman adalah langkah pertama yang menjadi dasar dari semua perubahan dalam kehidupan seorang Muslim. Keimanan yang benar harus berakar pada tauhid (mengesakan Allah) dan menjauhi segala bentuk syirik (menyekutukan Allah).
Allah Ta’ala berfirman,
Baca Juga: 10 Hikmah Hidup Berjama’ah dari Qur’an dan Sunnah
إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَهَاجَرُوا۟ وَجَٰهَدُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ بِأَمْوَٰلِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ أَعْظَمُ دَرَجَةً عِندَ ٱللَّهِ ۚ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْفَآئِزُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, berhijrah, dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa mereka, adalah orang-orang yang paling tinggi derajatnya di sisi Allah. Mereka itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan.” (Qs. Surat At-Taubah: 20)
Ayat ini menunjukkan bahwa keimanan adalah syarat utama dalam hijrah. Keimanan tidak cukup hanya diucapkan, tetapi juga harus diwujudkan melalui amal nyata.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
وَالْمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ مَا نَهَى اللَّهُ عَنْهُ
“Dan orang yang berhijrah adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah.” (HR. Bukhari, no. 6484)
Baca Juga: 10 Akhlak Mulia yang Wajib Dimiliki oleh Muslim
Hijrah iman membutuhkan usaha untuk meninggalkan keyakinan yang keliru, seperti syirik, bid’ah, dan keraguan terhadap syariat Allah. Hijrah ini adalah langkah pertama untuk memperbaiki hubungan dengan Allah.
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menyatakan bahwa ayat hijrah dalam Al-Qur’an tidak hanya bermakna fisik, tetapi juga mencakup hijrah keyakinan dan ketaatan. Imam Nawawi menambahkan bahwa hijrah iman adalah pondasi utama yang menjadi penggerak seluruh aspek hijrah lainnya.
Kedua, Hijrah Amal: Berpindah dari Keburukan Menuju Kebaikan
Hijrah amal adalah proses meninggalkan dosa dan maksiat, serta beralih kepada perbuatan baik yang diridhai Allah. Ini mencakup segala aspek kehidupan, mulai dari ibadah hingga muamalah.
Baca Juga: Pertul Tahu, Ini Aturan Pemerintah tentang Perayaan dengan Kembang Api
Allah Ta’ala berfirman,
وَمَن يَهْدِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِن مُّضِلٍّ ۗ أَفَمَنْ شَرَحَ اللَّهُ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ فَهُوَ عَلَىٰ نُورٍ مِّن رَّبِّهِ
“Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada seorang pun yang dapat menyesatkannya. Maka, apakah orang yang dadanya dilapangkan oleh Allah untuk Islam, sehingga ia berada dalam cahaya dari Rabb-nya (sama dengan orang yang hatinya keras)?” (Qs. Az-Zumar: 22)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَنْ تَرَكَ شَيْئًا لِلَّهِ عَوَّضَهُ اللَّهُ خَيْرًا مِنْهُ
“Barang siapa meninggalkan sesuatu karena Allah, maka Allah akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik darinya.” (HR. Ahmad, no. 20739)
Baca Juga: Tujuh Perkara Penyebab Rusaknya Hati
Hijrah amal berarti meninggalkan dosa, seperti zina, riba, dan perilaku buruk lainnya, lalu menggantinya dengan amal shalih, seperti shalat, sedekah, dan dakwah.
Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin menyatakan bahwa hijrah amal adalah manifestasi nyata dari hijrah iman. Amal perbuatan adalah cerminan keyakinan hati. Tanpa amal shalih, keimanan menjadi lemah.
Ketiga, Hijrah Niat: Memurnikan Tujuan karena Allah
Hijrah niat adalah memurnikan setiap amal perbuatan hanya untuk mencari ridha Allah. Niat yang benar menjadi inti dari semua amal yang diterima oleh Allah.
Baca Juga: Sejarah Al-Aqsa: Pusat Perjuangan Palestina dari Zaman ke Zaman
Allah Ta’ala berfirman,
قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
“Katakanlah (Muhammad), sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya untuk Allah, Tuhan seluruh alam.” (Qs. Al-An’am: 162)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى
“Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang diniatkannya.” (HR. Bukhari, no. 1; Muslim, no. 1907)
Baca Juga: Ingin Jadi yang Terbaik? Jadilah Manusia yang Paling Bermanfaat!
Ibnu Rajab Al-Hanbali menjelaskan bahwa niat adalah pembeda antara amal yang diterima dan yang ditolak. Niat yang benar menjadikan amal yang sederhana bernilai besar di sisi Allah.
Peran Hijrah dalam Kehidupan Muslim
Ketiga pilar hijrah tidak hanya relevan pada masa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, tetapi juga menjadi pedoman bagi setiap Muslim sepanjang zaman. Berikut beberapa peran penting hijrah dalam kehidupan.
Pertama, Meningkatkan Kedekatan dengan Allah. Hijrah iman, amal, dan niat membantu seorang Muslim mendekatkan diri kepada Allah dengan menjauhi larangan-Nya dan melaksanakan perintah-Nya.
Baca Juga: Raih Surga Dengan Amalan Ringan Ini
Kedua, Membentuk Masyarakat Islami. Ketika setiap individu berkomitmen pada hijrah, masyarakat akan terbentuk berdasarkan nilai-nilai Islam yang kuat.
Ketiga, Menguatkan Ukhuwah Islamiyah. Hijrah fisik, seperti yang dilakukan oleh para sahabat ke Madinah, menunjukkan pentingnya persaudaraan dan saling membantu di antara umat Islam.
Keempat, Mencapai Kesuksesan Dunia dan Akhirat. Sebagaimana dijelaskan dalam Surat At-Taubah: 20, orang-orang yang berhijrah akan memperoleh kemenangan di sisi Allah.
Ketiga pilar hijrah — iman, amal, dan niat — adalah fondasi perubahan seorang Muslim menuju kehidupan Islami yang sejati. Hijrah iman memperbaiki keyakinan, hijrah amal memperbaiki perbuatan, dan hijrah niat memurnikan tujuan. Dengan menjalankan ketiga pilar ini, seorang Muslim akan mencapai derajat yang tinggi di sisi Allah, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Hijrah bukan sekadar perpindahan fisik, tetapi juga transformasi spiritual yang membawa seorang Muslim lebih dekat kepada ridha Allah.[]
Baca Juga: 5 Fakta Tentang Hari Sabtu Menurut Alquran
Mi’raj News Agency (MINA()
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-34] Mengubah Kemungkaran