Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

TIGA SISWA TAHFIDZ QURAN GAZA KUNJUNGI PONPES AL FATAH

Admin - Rabu, 10 Desember 2014 - 18:11 WIB

Rabu, 10 Desember 2014 - 18:11 WIB

2337 Views ㅤ

adalah Husen Albasliqy (15), Salem Emadduddien Al Amasy (12) dan Omar Muhammad Abu AlHusna (13). Mereka didampingi Muhammad Qaddoura (24) selaku pengajar Graha Tahfidz Gaza saat kunjungan ke Pondok Pesantren Al Fatah, Cileungsi, di Masjid At Taqwa, Rabu (10/12)
adalah Husen Albasliqy (15), Salem Emadduddien Al Amasy (12) dan Omar Muhammad Abu AlHusna (13). Mereka didampingi Muhammad Qaddoura (24) selaku pengajar Graha Tahfidz Gaza saat kunjungan ke Pondok Pesantren Al Fatah, Cileungsi, di Masjid At Taqwa,  Rabu (10/12)

adalah Husen Albasliqy (15), Salem Emadduddien Al Amasy (12) dan Omar Muhammad Abu AlHusna (13). Mereka didampingi Muhammad Qaddoura (24) selaku pengajar Graha Tahfidz Gaza saat kunjungan ke Pondok Pesantren Al Fatah, Cileungsi, di Masjid At Taqwa, Rabu (10/12)

Bogor, 17 Shafar 1436/10 Desember 2014 (MINA) – Tiga Siswa Gaza dari Lembaga PPA (Pondok Pesantren Al Quran) Daarul Quran Gaza berkunjung ke Pondok Pesaantren Al Fatah, Cileungsi Bogor , Rabu (10/12).
Ketiga Tahfidz Al-Quran itu  adalah santri yang hafal Al-Qur’an 30 juz, mereka adalah Husen Albasliqy (15), Salem Emadduddien Al Amasy (12) dan Omar Muhammad Abu AlHusna (13). Mereka didampingi pengajar Graha Tahfidz Gaza, Muhammad Qaddoura (24).
“Kami belajar dan menghafal dalam keadaan perang, rumah-rumah atau tempat kami hancur karena ledakan bom Israel, tapi itu tidak mematahkan semangat kami untuk terus menghafal Al Quran” kata Husen saat menyampaikan kesannya dalam menghafal Al Quran di Masjid At Taqwa, Pesantren Al fatah, Cileungsi Bogor.

Ia mengatakan, di Gaza kondisi sulit dan harus menghadapi tantangan berat dalam kegiatan menghafal Al Quran, berbeda dengan  orang-orang di sini yang tidak mengalami keadaan perang karena Indonesia aman dan damai.

Oleh karena itu dia berpesan kepada para santri di sini agar menggunakan waktu dan masa hidup mereka di dunia untuk menghafal Al Quran. “Kami meski dalam kondisi sulit, Alhamdulillah bisa terus menghafal dan menyelesaikan hafalan kami sampai 30 juz.”

Salem juga menyarankan, sebagai muslim jangan sampai meninggalkan Al Quran dan tidak punya hafalan Al Quran untuk bekal di dunia dan akhirat. “Kami mengalami kesulitan karena kurangnya fasilitas yang kami miliki dan harus mencari jalan lain, tetapi itu bukan kendala bagi kami dan tidak sedikitpun mengurangi semangat kami.”

Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama

“Kami yakin Allah akan selalu menolong dan membimbing kami dalam menuju jalan yang diridhoinya,” ujarnya.

Tiga santri Graha Tahfidz Gaza ini pernah menghadiri acara wisuda Akbar Indonesia Menghafal Al Quran kelima yang digelar pada 25 Oktober 2014 di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. (L/P005/P013/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Sosok
Sosok
Indonesia