Betlehem, MINA – Komite Urusan Tahanan di Jalur Gaza mengatakan pada Ahad (16/9) bahwa meskipun kesehatan memburuk, tiga tawanan Palestina melanjutkan mogok makan dalam mengejar tuntutan mereka.
“Tiga tahanan Palestina itu, Jamal Al-Qam (48) dari Betlehem, Tepi Barat selatan yang diduduki, saat ini ditahan di pusat penahanan Ofer, menjalani 19 hari mogok makan terbuka dan akan terus berlanjut,” kata Komite dalam pernyataannya. Demikian Maan News Agency melaporkan dikutip MINA.
Sebelum penahanannya, Al-Qam menderita detak jantung yang tidak teratur. Kemudian Sheikh Khader Adnan (40) dari distrik Jenin di Tepi Barat utara, saat ini ditahan di penjara Raymond Israel, memulai mogok makan terbuka 15 hari lalu dan menegaskan menolak penahanan sewenang-wenang.
Sementara itu, tahanan Imran Al-Khatib (60) dari Jalur Gaza selatan yang diblokade, melanjutkan aksi mogok makannya selama 43 hari berturut-turut, menuntut pembebasan dini dari penahanan Israel.
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
Al-Khatib dilarikan ke klinik penahanan Ramla setelah kesehatannya memburuk. Menurut Komite, ia menderita tekanan darah tinggi, masalah tulang rawan, kolesterol tinggi, dan infeksi perut kronis. Namun, kondisinya tetap stabil.
Selain Al-Khatib ditahan oleh otoritas Israel sejak 1997 dan dijatuhi hukuman 45 tahun penjara. Menurut kelompok hak narapidana, Addameer, 5.781 warga Palestina saat ini ditahan di penjara Israel, di antaranya 456 adalah tahanan administratif. (T/R03/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza