Jakarta, MINA – Kepala Unit Percetakan Al-Qur’an (UPQ) Jamaluddin M. Marki menegaskan, pihaknya terus berupaya untuk memberantas buta huruf Al-Qur’an. Menurutnya, pemberantasan buta huruf Al-Qur’an dilakukan untuk membumikan Al-Qur’an.
“Kita terus membumikan Al-Qur’an melalui pemberantasan buta huruf Al-Qur’an. Ini sesuai dengan arahan dari Gus Menteri supaya tingkat buta huruf Al-Qur’an rendah,” kata Jamaluddin dalam Obrolan Seputar Soal Islam (OBSESI) yang disiarkan melalui kanal Youtube Bimas Islam TV, Senin (29/8).
Jamaluddin mengatakan, setidaknya ada tiga upaya yang dilakukan. Pertama, pemberantasan buta huruf Al-Qur’an melalui penyuluh.
“Kita memiliki puluhan ribu penyuluh. Insyaallah melalui mereka buta huruf Al-Qur’an bisa diberantas,” katanya.
Baca Juga: Local Staff Gathering EILS 2025 Bagikan Mushaf Al-Qur’an
Kedua, kata Jamaluddin, melalui penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) dan Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ). Dia mengatakan, MTQ dan STQ digelar bergantian setiap tahun merupakan upaya untuk menyemai literasi Al-Qur’an di seluruh wilayah Indonesia.
“MTQ yang diselenggarakan bergantian dengan STQ setiap tahunnya merupakan upaya agar masyarakat Indonesia, baik di kota, desa, maupun wilayah 3T itu tidak asing dengan huruf Al-Qur’an. Jadi MTQ dan STQ juga merupakan upaya kita dalam memberantas buta Al-Qur’an,” ujarnya.
Ketiga, tambahnya, memaksimalkan fungsi Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) dan lembaga pendidikan Al-Qur’an lainnya.
“Melalui tiga upaya ini, kita berharap tingkat literasi Al-Qur’an bisa semakin meningkat, selain juga kita terus berupaya mendistribusikan mushaf Al-Qur’an secara merata di seluruh Indonesia,” kata Jamaluddin dalam OBSESI bertema ‘Urgensi Pemenuhan Kebutuhan Mushaf sebagai Upaya Peningkatan Literasi Al-Qur’an di Indonesia’. (L/R2/P1)
Baca Juga: Angka Kawin Anak di Indonesia Terus Menurun Tiga Tahun Terakhir
Mi’raj News Agency (MINA)