Jakarta, MINA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan tiga upaya dasar dalam mengatasi dampak asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) bagi kesehatan.
“Ada tiga upaya dalam mengatasi masalah kesehatan akibat bencana ini. Pertama, mencegah. Kedua, menghindari. Dan ketiga, melindungi,” kata Kepala Bidang Evaluasi dan Informasi Kemenkes Ira Cyndira saat diskusi media FMB 9 di Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu (2/10).
Ira menjelaskan, yang dimaksud dengan mencegah adalah melakukan upaya untuk mencegah terjadinya pembakaran kembali. Dalam hal ini, kata dia, diperlukan adanya ketegasan pemda dan sinergi lintas sektor.
Kemudian yang dimaksud dengan menghindari, menurut Ira, dilakukan sebelum terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan yang menimbulkan asap. Dalam kaitannya dengan upaya ini, dia menyebutkan, di antaranya dengan membangun ruangan aman asap.
Baca Juga: Taiwan Rayakan 48 Tahun Kerja Sama Pertanian dengan Indonesia
“Kebakaran itu diprediksi terjadi di musim kemarau. Oleh karena itu, sebelum kebakaran terjadi, sudah dibangun ruangan aman asap. Ruangan itu ditujukan untuk komunitas dan kelompok rentan,” ujarnya.
Ia menambahkan, upaya selanjutnya adalah melindungi masyarakat dari paparan asap. Melindungi itu, sambung dia, dilakukan dengan menggunakan masker. Masker jenis apapun yang digunakan secara benar.
“Mengapa tiga upaya itu harus disosialisasikan? Karena asap yang muncul akibat karhutla menimbulkan gangguan pernafasan. Material asap memicu dampak buruk pada manula, bayi, dan pengidap penyakit tertentu,” ujarnya.
Ira membeberkan pula rekomendasi IDAI jika asap muncul, yakni masyarakat diminta menghindari atau kurangi aktivitas di luar rumah, memakai masker, lebih sering minum air putih, dan mengupayakan agar polusi tidak masuk.
Baca Juga: Prof El-Awaisi: Makkah Tempat Hidayah, Madinah Tempat Rahmat, Baitul Maqdis Tempat Jihad
“Sebagai catatan, ISPU di atas 101-500 yang timbulkan bisa berbahaya kesehatan. Bentuknya bisa ISPA, asma, paru obstruktif kronik, penyakit jantung yang kalau terpapar lama bisa serangan jantung atau stroke, dan iritasi,” katanya.
Karhutla yang terjadi secara masif di sejumlah provinsi di Indonesia beberapa waktu belakangan telah menyebabkan kerugian sangat besar bagi bangsa Indonesia. Tidak hanya kerugian materi, akan tetapi kerugian immateri berupa gangguan kesehatan dan bahkan merenggut nyawa manusia. (R/R06/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Cuaca Jakarta Diguyur Hujan Selasa Siang Hingga Sore Ini