Baghdad, 8 Rabi’ul Akhir 1437/18 Januari 2016 ( MINA ) – Amerika Serikat (AS) dan pihak berwenang setempat sedang mencari tiga warga negaranya yang dilaporkan diculik di Baghdad pada Ahad (17/01).
Penculikan adalah masalah besar di Baghdad dan di negara lain, paling banyak yang di targetkan adalah warga Irak, tetapi warga Qatar dan Turki juga telah diculik dalam beberapa bulan terakhir.
“Kami mengetahui adanya laporan warga Amerika hilang di Irak,” kata Juru Bicara Departemen Luar Negri AS, John Kirby kepada Al Arabiya News yang dikutip oleh Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Kami bekerja sama dengan kerjasama sepenuhnya oleh pemerintah Irak untuk mecari dan mengembalikan warga kami,” kata Kirby, tanpa memberikan keterangan tentang jumlah dan keadaan warganya yang hilang.
Baca Juga: Netanyahu Tiba di AS untuk Bertemu dengan Trump
Seorang kolonel polisi Irak mengatakan, tiga orang warga Amerika dan seorang penterjemah asal Irak diculik di Baghdad selatan, dan pasukan Irak telah melakukan pencarian untuk menemukan mereka.
Petugas mengatakan, menurut informasi yang dia terima, para penculik adalah anggota milisi yang mengenakan seragam militer.
“Kami tidak tahu apa pekerjaan mereka,” kata kolonel tersebut.
Irak beralih kepada pasukan paramiliter yang didominasi oleh milisi Syiah untuk membantu memerangi kelompok Islamic State (ISIS/Daesh) yang menguasai sebagian besar negara itu pada 2014.
Baca Juga: Dua Tentara Cadangan Israel Ditangkap Atas Dugaan ‘Mata-Mata Iran’
Pasukan paramiliter itu berada dibawah organisasi yang dikenal dengan nama Hashd Al-Shaabi. Mereka memainkan peranan penting dalam melawan kelompok ISIS.
Namun, mereka juga diduga melakukan pelanggaran berat seperti pembunuhan, penculikan, dan perampasan harta.
AS memimpin koalisi negara-negara yang telah mengebom ribuan ISIS yang berada di Irak dan Suriah dan akan memberikan pelatihan kepada pasukan Baghdad. (T/ima/P001)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: POPULER MINA] Trump Usul Relokasi Warga Gaza ke Indonesia dan Pertukaran Sandera