Madrid, 2 Sya’ban 1437/9 Mei 2016 (MINA) – Tiga wartawan lepas Spanyol yang hilang di Suriah sejak Juli tahun lalu dan diyakini diculik, telah bebas, menurut Spanish Press Federation dan pemerintah.
Wartawan Antonio Pampliega, Jose Manuel Lopez dan Angel Sastre menghilang ketika bekerja pada sebuah laporan investigasi di utara kota Aleppo.
Pemerintah mengatakan, pesawat membawa mereka dari Turki ke Spanyol pada Ahad (8/5), demikian Al Jazeera memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Belum ada rincian yang tersedia tentang bagaimana ketiganya dibebaskan, tapi pembebasan mereka diduga kuat berkat kolaborasi sekutu teman-teman, terutama dari Turki dan Qatar.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Menurut AFP, para pejabat Spanyol mengatakan Turki dan Qatar membantu merundingkan pembebasan wartawan. Tidak jelas apakah uang tebusan telah dibayarkan untuk membebaskan mereka.
“Menurut tiga wartawan, mereka diperlakukan dengan baik oleh penculik mereka,” lapor wartawan Al Jazeera Stef Dekker dari Gaziantep, Turki yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Dekker juga mengatakan, para sandera sebelum diterbangkan ke Spanyol, mereka menjalani tes pemeriksaan kesehatan.
Kantor berita Qatar melaporkan pada Ahad bahwa Sultan bin Saad Al-Muraikhi, Asisten Menteri Urusan Luar Negeri menerima telepon dari Ignacio Iapanaz Rebeo, Menteri Muda Spanyol untuk Urusan Luar Negeri, yang berterima kasih kepada Qatar atas upaya pembebasan.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Berbagai media Spanyol, termasuk El Pais mengatakan bahwa ketiganya ditawan oleh kelompok Nusra Front, afiliasi Al-Qaeda di Suriah.
Asosiasi pers Spanyol, FAPE mengatakan, para wartawan memasuki Suriah dari Turki pada 10 Juli dan tak lama kemudian hilang. (T/P001/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata