Yogyakarta, 24 Ramadhan 1438/19 Juni 2017 (MINA) – Matematika dianggap sebagai pelajaran paling rumit dan sulit untuk dipahami bagi banyak siswa. Hal tersebut dikarenakan seringkali terdapat rumus yang dianggap cukup rumit.
Inilah yang mendasari mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) menciptakan produk mainan yang dapat membantu anak menghafal rumus matematika yang diberi nama Paman Tiko, Puzzle Mainan Matematika.
“Kenyataan inilah yang mendasari kami menciptakan produk mainan yang dapat membantu daya ingat anak untuk menghafal rumus matematika yang diberi nama Paman Tiko, Puzzle Mainan Matematika,” ujar Afiffah Nuur Mila Husniana, mahasiswa FMIPA, di Kampus UGM, Senin (19/6). Demikian keterangan pers UGM yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Bersama Hanif Hatta Mustofa, Yuda Saputra, Ramadhani Abdan Syakuro (Fakultas Teknik) dan Mifta Lutfiani (Fakultas MIPA), mereka mengembangkan produk Paman Tiko melalui ajang Program Kreativitas Mahasiswa di bidang Kewirausahaan (PKM-K).
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Media puzzle dipilih karena berdasarkan survei pra pelaksanaan, mainan ini masih cukup diminati di kalangan siswa, terutama anak-anak.
“Dengan menggunakan media yang disukai oleh anak-anak, sisipan materi dalam mainan tersebut akan lebih diterima oleh mereka. Selain itu, media puzzle memungkinkan Tim Paman Tiko untuk memberikan berbagai macam materi matematika sesuai dengan kebutuhan anak,” kata Affifah.
Paman Tiko, menurut Affifah, merupakan mainan yang memungkinkan anak-anak untuk belajar sembari bermain. Dalam pengembangannya, Paman Tiko mengedepankan konsep edukatif, kreatif, inovatif dan atraktif.
Sisi edukatif, dalam puzzle ini terdapat berbagai macam materi yang akan dicantumkan. Sementara itu, desain puzzle yang dipilih disesuaikan dengan gambar yang menarik dan memunculkan daya imajinasi anak.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
“Diharapkan, Paman Tiko dapat mengoptimalkan kemampuan anak dalam mempelajari rumus matematika,”tutur Affifah. (T/R05/RI-1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru