Al-Quds, MINA – Platform media sosial asal China, TikTok, yang berbasis di Amerika Serikat, menghapus akun jaringan berita Palestina yang kerap memuat video tentang pelanggaran-pelanggaran Israel terhadap Palestina, dan ajakan kepada negara Arab tidak menormalisasi hubungan diplomatik dengan Israel.
Berbicara kepada Anadolu Agency dikutip MINA, Sabtu (2/1). Hamza co-Brancheki, yang mengelola akun TikTok dari organisasi berita Palestina “Jerusalem News Network“, mengatakan, platform media sosial TikTok menghapus akun organisasinya tanpa memberikan peringatan apa pun.
Branch menyatakan, akun yang dihapus itu kerap membagikan informasi tentang masalah Palestina, pelanggaran Israel terhadap Palestina, dan normalisasi negara-negara Israel-Arab.
Akun tersebut memiliki 50 ribu pengikut dan telah mempublikasikan 1.200 video. Sebelum dihapus, Hamza mengatakan, video tersebut memiliki 7 juta penonton dan 350 ribu suka.
Baca Juga: Abu Obaida: Sandera Perempuan di Gaza Tewas oleh Serangan Israel
Hamza meminta manajemen TikTok untuk mengembalikan akun organisasi tersebut. “Jika TikTok tidak menghentikan langkahnya, dia akan masuk dalam daftar aplikasi media sosial yang menyatakan perang terhadap Palestina dan mendukung Israel,” ujarnya.
“Palestina melihat TikTok sebagai aplikasi media sosial asal China yang berbasis di Amerika Serikat yang sedang menghindari pembatasan yang dilakukan otoritas AS,” katanya.
Iyad er-Rifai, Direktur pusat bernama “Sada Social”, yang didirikan untuk membela hak-hak pengguna media sosial Palestina, mengatakan warga Palestina melihat aplikasi media sosial TikTok sebagai tempat pelarian dari pembatasan berbagai konten Palestina yang diberlakukan oleh aplikasi media sosial lain yang berbasis di AS.
Rıfai menambahkan, penghapusan akun tersebut merupakan tahapan baru bagi seluruh konten Palestina yang dibagikan dalam aplikasi tersebut.
Baca Juga: [POPULER MINA] Perintah Penangkapan Netanyahu dan Layanan di Semua RS Gaza Berhenti
Organisasi berita Palestina “Jerusalem News Network” bermarkas di Tepi Barat dan Gaza, dipimpin oleh sekelompok jurnalis muda Palestina. (T/R4/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan