Washington, MINA – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Rex Tillerson memperingatkan negara-negara lain untuk tidak menggunakan Lebanon sebagai tempat “konflik proxy”.
Tillerson menggambarkan Perdana Menteri Saad Hariri yang mengumumkan pengunduran dirinya pada 4 November dari Arab Saudi lalu, sebagai “mitra kuat” AS. Demikian Nahar Net memberitakannya yang dikutip MINA.
“Amerika Serikat memperingatkan pihak mana pun, di dalam atau luar Lebanon, jangan menggunakan Lebanon sebagai tempat konflik proxy atau dengan cara apapun yang berkontribusi terhadap ketidakstabilan di negara tersebut,” kata Tillerson dalam sebuah pernyataan Jumat (10/11).
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Pengunduran diri Hariri yang tiba-tiba menjadi sangat mengejutkan dan menimbulkan krisis politik di Lebanon, terlebih dia menuduh Hizbullah yang didukung Iran mengendalikan Lebanon.
Banyak pengamat menilai, mundurnya Hariri diarahkan oleh Arab Saudi, saingan besar Iran di kawasan tersebut.
Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah pada Jumat menuduh Arab Saudi “menahan” Hariri. Ia pun menuding Riyadh meminta Israel untuk melancarkan serangan ke Lebanon. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama