Ankara, MINA – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Rex Tillerson hari Jumat (16/2) mengatakan, Turki dan AS akan bekerja sama di Suriah setelah terjadi lonjakan ketegangan dalam konflik tersebut.
“Kami tidak akan bertindak sendiri lagi,” kata Tillerson di Ankara setelah melakukan pembicaraan dengan mitra Turkinya Mevlut Cavusoglu. “Kami akan bekerja sama. kami memiliki mekanisme yang baik mengenai bagaimana kami bisa mencapainya, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.”
Tugas utama Tillerson dalam perjalanannya ke Ankara adalah untuk menghilangkan kemarahan Turki atas kebijakan AS di Suriah, The New Arab melaporkan.
Washington telah memperingatkan bahwa operasi Turki melawan milisi Unit Perlindungan Rakyat (YPG) Kurdi di wilayah Afrin, Suriah, berisiko mengganggu perang melawan kelompok Islamic State (ISIS).
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Tillerson menambahkan bahwa Turki dan AS harus menyelesaikan ketegangan seputar milisi Kurdi yang berada di Manbij, tempat 2.000 tentara AS juga berada di sana.
Operasi militer Turki yang menuju Manbij menimbulkan kekhawatiran akan adanya konfrontasi antara kedua sekutu NATO tersebut. (T/RI-1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata