Tillerson: AS Utang Penjelasan kepada Turki Tentang Pasukan Perbatasan

Menteri Luar Negeri Rex Tillerson. (Foto: AA/Lucien Camosso)

 

Washington, MINA – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Rex Tillerson pada Rabu (17/1) malam mengatakan, Washington berutang sebuah penjelasan pada Turki mengenai rencana pembentukan di Suriah utara.

“Seluruh situasi telah salah, salah ditafsirkan, dan beberapa orang salah bicara. Kami sama sekali tidak membentuk pasukan keamanan perbatasan,” kata Tillerson kepada wartawan sepulang dari berpidato di Stanford University, California.

Koalisi internasional pimpinan AS yang melawan Islamic State (ISIS) pada hari Ahad (14/1) menyatakan, mereka akan membentuk pasukan keamanan baru dengan kekuatan 30.000 pasukan yang berkolaborasi dengan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) pimpinan Kurdi.

Tillerson mengatakan bahwa dirinya telah bertemu Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu di Vancouver, Kanada pada Selasa, saat menghadiri pertemuan mengenai Korea.

Dia mengatakan telah memberi tahu Cavusoglu bahwa tujuan AS adalah melatih pasukan lokal untuk berperang melawan ISIS yang tersisa di Suriah. Demikian Anadolu Agency memberitakannya yang dikutip MINA.

Tillerson juga mengatakan, ISIS masih menyerang di bagian barat laut Suriah dan di sepanjang lembah Efrat.

“Jadi ini hanya latihan dan mencoba untuk memblokir ISIS dari rute pelarian mereka,” kata Tillerson.

Pada hari Rabu pula, Pentagon menyatakan bahwa pasukan baru yang direncanakan AS itu bukanlah tentara baru atau pasukan penjaga perbatasan konvensional.

Sementera Turki sedang dalam persiapan untuk melakukan operasi militer terhadap kelompok bersenjata Kurdi di Turki dan Suriah.

Kurdi yang menjadi sekutu bagi AS di Suriah sejak lama telah dicap sebagai “teroris” oleh Pemerintah Ankara. (T/RI-1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.