Jakarta, MINA – Pesawat TNI Angkatan Udara yang mengevakuasi warga Indonesia dari Kabul, Afghanistan, tiba dengan selamat di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta pada Sabtu (21/8) dini hari.
“Alhamdulillah, pesawat TNI AU sudah tiba kembali di Bandara Halim Perdana
Kusuma pada pagi hari ini 21 Agustus 2021,” Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi dalam konferensi pers virtual didampingi Panglima TNI Marsekal Hadi Cahyono.
Menlu menyebut, warga Indonesia yang dievakuasi berjumlah 26 orang, lima warga Filipina dan dua warga Afghanistan.
Namun ia mencatat, satu diplomat dalam kondisi kurang sehat (non-COVID) dan akan segera dilakukan perawatan.
Baca Juga: Jawa Tengah Raih Penghargaan Kinerja Pemerintah Daerah 2024 untuk Pelayanan Publik
Menlu menjelaskan, semula pemerintah Indonesia berencana untuk tetap melakukan misi KBRI Kabul dengan tim kecil atau tim esensial yang terbatas. Namun demikian di saat-saat terakhir proses evakuasi terjadi perkembangan baru.
Untuk sementara, kata Menlu, operasi KBRI Kabul dilakukan dari Islamabad, Pakistan.
“Satu Kuasa Usaha Sementara, dan tiga home staff akan menjalankan misi Kabul dari Islamabad. Tim kecil ini akan terus melakukan asesmen situasi Afghanistan setiap hari dan menentukan langkah selanjutnya,” ujar Retno.
Menlu RI mengakui, dalam proses evakuasi, ia berkomunikasi beberapa pihak, seperti Menlu Turki, Menlu Norwegia, Belanda, Amerika Serikat dan NATO.
Baca Juga: Cuaca Jabodetabek Berawan Jumat Ini, Hujan Sebagian Wilayah
Ia mengatakan, Indonesia terus berharap agar perdamaian dan stabilitas dapat tercipta di Afghanistan.
Indonesia juga terus berharap proses politik yang inklusif, yang afghan-led, afghan-owned, masih memiliki peluang untuk dilakukan demi kebaikan rakyat Afghanistan.
Indonesia terus berharap agar kaum perempuan Afghanistan dihormati hak-haknya dan Indonesia terus berkomitmen untuk membantu menciptakan perdamaian di Afghanistan terutama melalui kerja sama pemberdayaan perempuan. (L/RE1/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Bedah Berita MINA, Peralihan Kekuasaan di Suriah, Apa pengaruhnya bagi Palestina?