Jakarta, 11 Rajab 1436/30 April 2015 (MINA) – Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia (BHI) Kementerian luar Negeri RI, Lalu Muhammad Iqbal mengatakan pada tanggal 29 April kemarin, Menteri Luar Negeri RI melepas tim bantuan kemanusiaan untuk Nepal, dan jam 12 siang waktu Indonesia tim sudah tiba.
“Tim tersebut berangkat menggunakan pesawat TNI AU 737 – 400, yang dikoordinasikan oleh Kementerian Luar Negeri RI, dan terdiri dari berbagai komponen bangsa Indonesia yaitu: TNI, BNPB, PMI, Polri, Taruna Hiking Club dan masyarakat madani lainnya,” kata Iqbal.
Iqbal melanjutkan, Pemerintah RI telah menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas musibah gempa berkekuatan 7,9 skala richter yang mengguncang Nepal pada 25 April 2015 Pk. 11.20 dan menewaskan lebih dari 5000 jiwa.
“Presiden RI telah menyampaikan komitmen untuk memberikan bantuan senilai USD 1 juta yang terdiri dari tenaga medis, bantuan SAR, makanan siap saji, selimut, tenda dan obat-obatan yang juga merupakan sumbangan dari berbagai komponen masyarakat seperti Rumah Zakat, PMI dan lain-lain,” ujar Iqbal.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
Iqbal mengatakan, misi kemanusiaan tahap pertama ini membawa dua misi utama, yaitu bantuan kemanusiaan dan melakukan percepatan evakuasi WNI yang ada di Nepal. Bantuan tahap pertama ini membawa antara lain: kantong jenazah, tenda rumah sakit dan peralatan operasi, tenda pengungsi, peralatan medis, makanan siap saji, genset serta obat-obatan dengan berat total 9,1 ton.
“Turut dalam misi kemanusiaan pertama termasuk dua dokter dari Polri, serta 15 dokter dan tenaga medis lain yang telah disiapkan BNPB. Bantuan tahap pertama akan segera disusul dengan bantuan tahap berikutnya dalam beberapa hari mendatang. Tim tahap pertama juga akan mempersiapkan kedatangan bantuan tahap selanjutnya di Katmandu, Nepal,” ungkap Iqbal.
Berdasarkan data terakhir (29 April 2015 pukul 15.15 WIB), terdapat 95 orang WNI yang pada saat kejadian berada di Nepal yang terdiri dari 30 orang WNI menetap (23 telah dihubungi dan 7 belum dapat dihubungi) dan 52 orang WNI visiting (42 telah dihubungi dan 10 belum berhasil dihubungi), serta terdapat juga 13 orang WNI visiting telah keluar dari Nepal atau telah tiba di Indonesia. (L/P007/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa