Tarakan, MINA – Kementerian Agama melalui Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah mengirim tim visiting berangggotakan 150 orang ke beberapa wilayah perbatasan untuk berbagi inspirasi dan informasi dengan para guru dan pengawas di Provinsi Kalimantan Utara, Papua Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Suyitno menuturkan, program ini merupakan salah satu bentuk afirmasi Kemenag dalam peningkatan kompetensi guru di sejumlah daerah Terpencil, Terluar, dan Tertinggal (3T).
“Keterbatasan anggaran tidak memungkinkan mengundang mereka secara massif ke Jakarta atau pulau Jawa, dalam rangka peningkatan kompetensinya,” tutur Suyitno, Rabu (27/12).
“Program ini akan terus berlanjut tahun berikutnya. Yang pasti dengan beberapa modifikasi program,” sambungnya.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Dikutip dari rilis Kemenag, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Utara Suriansyah, menilai positif kegiatan visiting guru dan pengawas madrasah di daerah perbatasan. Menurutnya, guru-guru madrasah di daerah perbatasan perlu diberi motivasi dan inspirasi, juga up date informasi.
“Bagaimana mereka dapat menjadi inspirator bagi para guru lainnya. Tidak hanya untuk murid, tapi juga guru lainnya dan masyarakat sekitar,” ujar Suriansyah.
“Saya mendukung program ini. Ke depan, waktu harus lebih maksimal, sehingga guru-guru dapat menyerap ilmu lebih banyak dari para visitor,” harapnya. (R/R05/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia