Gaza, MINA – Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan telah menerima 15 jenazah syuhada yang dibebaskan oleh pendudukan Israel pada Jumat (14/11) melalui Palang Merah, sehingga jumlah total jenazah yang diterima menjadi 330.
Sejauh ini, pihak berwenang telah berhasil mengidentifikasi 97 dari 330 jenazah, dan tim medis di Gaza terus menangani jenazah sesuai protokol yang ditetapkan, melakukan pemeriksaan dan dokumentasi sebelum mengembalikan mereka kepada keluarga. Almayadeen melaporkan.
Sementara itu, kendaraan militer Israel menembakkan peluru tajam ke arah perimeter timur kamp pengungsi al-Bureij di Gaza tengah, melanjutkan permusuhan meskipun gencatan senjata telah diumumkan.
Di kamp pengungsi al-Shati di sebelah barat Kota Gaza, seorang perempuan Palestina mengalami luka parah setelah tembok rumahnya, yang telah rusak akibat pemboman Israel sebelumnya, runtuh. Sementara itu, helikopter Israel menyerang kota Rafah di selatan.
Baca Juga: Israel Tutup Masjid Ibrahimi di Hebron, Berlakukan Jam Malam bagi Warga Palestina
Hal ini terjadi di tengah kondisi sulit yang dihadapi warga Palestina di Jalur Gaza, dengan hujan deras yang membanjiri rumah-rumah keluarga yang terdampak di kamp-kamp pengungsi.
Sebelumnya, Pertahanan Sipil Gaza memperingatkan bahwa hujan deras telah membanjiri puluhan tenda yang menampung keluarga-keluarga yang terpaksa mengungsi di wilayah pesisir al-Mawasi dekat Khan Younis, memperburuk kondisi kehidupan yang sudah genting.
Pada 14 November, pejabat Pertahanan Sipil mengonfirmasi bahwa mereka menerima panggilan darurat terus-menerus sejak dini hari ketika tenda-tenda runtuh dan terendam hujan di kamp-kamp dan tempat berlindung di beberapa lokasi. Daerah yang paling terdampak termasuk kamp pengungsi al-Nafaq, al-Daraj, al-Yarmouk, al-Zaytoun, dan al-Shati di Kota Gaza.
Situasi yang sama kritisnya terjadi di wilayah kegubernuran tengah, termasuk al-Baraka dan al-Bassa di Deir al-Balah, dekat Bank Islam di Jalan Salah al-Din, sebelah barat kamp al-Bureij, serta lokasi pengungsian di sekitar area pasar Nuseirat.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina Diskusikan Strategi Perlawanan Terpadu
Dengan kondisi musim dingin yang mulai terjadi dan infrastruktur yang hancur akibat pemboman selama berbulan-bulan, otoritas pertahanan sipil menyerukan intervensi internasional segera.
Mereka secara khusus mendesak negara-negara yang terlibat dalam negosiasi gencatan senjata Gaza untuk mengatasi krisis kemanusiaan yang berdampak pada hampir setengah juta keluarga yang terusir oleh apa yang mereka sebut sebagai “perang pemusnahan berkelanjutan” Israel. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Dua Tahun Genosida Israel Tidak Halangi Prestasi Siswa Gaza
















Mina Indonesia
Mina Arabic