Jakarta, MINA – Emergency Medical Team (EMT) MER-C ke-5 telah tiba di tanah air usai menjalankan tugas selama dua bulan di Rumah Sakit Indonesia, di Gaza Utara.
Tim EMT MER-C ke- 5 ini terdiri dari satu dokter spesialis bedah saraf, satu dokter spesialis bedah plastik dan rekonstruksi, satu dokter spesialis anastesi serta satu dokter spesialis penyakit dalam tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Sabtu (5/10) sore.
“Kita bertugas selama kurang lebih dua bulan di sana, dan kepulangan ini perasaanya campur aduk ada senang ketemu saudara, temen, anak, istri tapi ada sedih juga karena meninggalkan saudara-saudara kita yang sampai saat ini masih saja menerima cobaan di Gaza,” kata Ketua Tim EMT MER-C ke-5 dr. Dany K Ramdhan.
“Berat meninggalkan Gaza tapi di sisi lain ada tugas yang tidak bisa ditinggalkan di sini. Kalau bisa lebih lama, ya sebenarnya ingin tapi tidak bisa,” tuturnya.
Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
Ia menegaskan, perjuangan masih panjang dan bantuan yang diberikan sekecil apapun itu sangat berarti bagi warga Gaza. Untuk itu, Dany menyerukan agar bantuan terus berkelanjutan.
“Kalau cuma sekali kemudian tidak ada kelanjutan lagi terus terang kurang optimal. Untuk itu bantuan ini harus diteruskan, yaitu bantuan tim dan alat-alat medis, dokter-dokter spesialis yang jarang di sana tapi kasusnya banyak, mereka juga sebenarnya meminta untuk dikirimkan. Mudah-mudahan kita bisa memenuhinya,” ujarnya.
Dany menegaskan, jika ada kesempatan dia ingin kembali lagi, kalau bisa sambil membawa serta keluarganya.
Selain Tim EMT MER-C ke-5, kepulangan kali ini juga ditambah satu dokter gigi, Elisabeth L. Sarri yang bergabung dengan Tim EMT MER-C ke-4. Ia bertugas lebih lama, yaitu sekitar 14 pekan dan sempat tertahan untuk bisa masuk ke Jalur Gaza, akibat invasi darat Israel ke Rafah pada awal Mei lalu.
Baca Juga: Lomba Cerdas Cermat dan Pidato tentang Palestina Jadi Puncak Festival Baitul Maqdis Samarinda
“Saya ditugaskan di Tim EMT MER-C ke-4 beberapa bulan lalu, tapi baru kembali bersamaan dengan Tim 5 keluar, karena setelah bisa masuk ke Gaza ternyata saya ingin berbuat lebih banyak. Untuk itu saya memutuskan bertugas lebih lama,” ujarnya.
Sama seperti dr. Dany, ia merasa senang bisa kembali ke Indonesia tapi juga berat dan sedih harus meninggalkan Gaza.
Elisabeth mengucapkan terima kasih kepada MER-C yang telah memberinya kesempatan untuk berangkat ke Gaza, serta kepada masyarakat yang telah memberikan dukungan dan doa.
“Terima kasih atas kesempatannya, tidak pernah menyangka karena dulu memang ingin kalau lagi ada yang berangkat misi, apalagi kalau ke Gaza. Alhamdulillah MER-C kasih saya kesempatan, membaktikan ilmu yang saya punya buat rakyat Gaza,” kata Elisabeth.
Baca Juga: Selamat dari Longsor Maut, Subur Kehilangan Keluarga
Setelah kepulangan Tim ke-5 ini, MER-C akan melanjutkan misinya dengan mempersiapkan keberangkatan Tim ke-6 untuk bertugas di Jalur Gaza. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Terakreditas A, MER-C Training Center Komitmen Gelar Pelatihan Berkualitas