Gaza, MINA – Emergency Medical Team (EMT) MER-C ke-6 yang baru tiba di Jalur Gaza akhir Oktober lalu sudah mulai bertugas dan menangani sejumlah korban serangan penjajah Israel di Public Aid Hospital, Gaza City.
“Alhamdulillah, setelah melewati check point yang cukup ketat kita bisa sampai ke Gaza City dan melaksanakan tugas di sini, dan kemarin kita sudah mulai menangani korban-korban kekerasan yang kebanyakan anak-anak muda dan anak-anak. Kita sudah melakukan operasi terhadap tiga orang korban warga Gaza dengan luka tembak. Mereka (para korban) bukan tentara, bukan milisi tapi warga sipil yang menjadi sasaran peluru dari Zionis Israel,” kata salah satu relawan MER-C dr. Taufiq Nugroho, Selasa (5/10).
Dr. Taufiq mengatakan, Tim harus melewati sejumlah check point dan pemeriksaan yang cukup ketat saat menempuh perjalanan menuju Gaza City. Bahkan perjalanan dari Amman, Yordania, yang biasanya hanya dalam satu hari kini memakan waktu hingga empat hari karena menunggu izin memasuki wilayah Gaza bersama konvoi kendaraan WHO.
Ia juga mengatakan, situasi saat ini cukup mencekam karena sepanjang hari terdengar suara drone yang berterbangan di langit sekitar Rumah Sakit, serta ledakan bom yang jaraknya tidak lebih satu kilo dari lokasi Tim bertugas.
Baca Juga: Netanyahu Tawarkan Jutaan Dolar jika Hamas Mau Bebaskan Sandera
“Nyaris tidak ada bangunan yang utuh lagi di Gaza City. Kami sendiri merasa tidak masuk akal warga Gaza bisa bertahan dalam kondisi seperti ini. Kami betul-betul meyakini hanya Allah yang bisa memberikan kekuatan kepada mereka karena kehancuran yang terjadi benar-benar komplit. Untuk itu, bantuan dari saudara-saudara di seluruh dunia kepada mereka akan sangat membantu,” ujarnya.
Seluruh relawan Medical Emergency Team (EMT) MER-C ke-6 telah berhasil masuk ke Jalur Gaza, Palestina, bersama sejumlah relawan lainya yang tergabung dalam konvoi WHO.
Tim EMT MER-C ke-6 ini terdiri dari lima orang relawan yang diberangkatkan dalam dua tahap. Tahap pertama berangkat pada Sabtu (26/10), yaitu Dokter Bedah dr. Faradina Sulistiyani, Dokter Kandungan dr. Regintha Yasmeen, dan satu perawat Nadia Rosi. Ketiga relawan berhasil masuk Gaza hari Selasa (29/10).
Dua relawan kemudian berangkat pada hari Selasa (29/10), yaitu Dokter Bedah dr. Taufiq Nugroho dan Perawat Kamal Putra Pratama, keduanya tiba di Gaza hari Kamis (31/10). []
Baca Juga: Israel Terus Serang RS di Gaza, WHO Tuntut Gencatan Senjata
Mi’raj News Agency (MINA)