Tim MER-C untuk Pembangunan Tahap 2 RS Indonesia Tiba di Jalur Gaza

Gaza, MINA – Setelah 10 jam tidak ada kabar, tim relawan Medical Emergency Rescue Committee () untuk pembangunan Tahap 2 Rumah Sakit (RS) Indonesia yang diketuai oleh Ir. Faried Thalib akhirnya tiba di , pada Senin (25/2) pukul 19.03 waktu setempat.

Tim yang didampingi staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan pengawalan aparat keamanan memutuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan ke Perbatasan Rafah yang masih berjarak sekitar satu jam lebih dari Al Arish. Tim juga akan berupaya untuk bisa masuk ke Jalur Gaza pada malam itu juga.

“Pemeriksaan sepanjang Suez dan Al Arish sangat banyak dan ketat sehingga perjalanan cukup memakan waktu. Alhamdulillah sekitar pukul 19.00 kami tiba di Al Arish, begitu ada sinyal kami langsung memberi kabar kepada MER-C di Jakarta,” ungkap Faried dalam pesan singkatnya, Selasa (26/2).

Dia menjelaskan, satu jam kemudian, Tim tiba di Perbatasan Rafah. Tim pun langsung melakukan negosiasi dengan Pejabat di Perbatasan. “Ikhtiar terbaik terus kami lakukan dibantu KBRI,” ujar Faried yang juga merupakan salah satu Presidium MER-C.

Sekitar pukul 10.00 malam Waktu Gaza, akhirnya Tim diperbolehkan untuk masuk melintas Perbatasan Rafah dan masuk ke Jalur Gaza, negeri yang masih diblokade, negeri para Nabi, negeri yang diberkahi. Sebuah tempat di mana MER-C akan menunaikan amanah selanjutnya dari rakyat Indonesia, yaitu pembangunan tahap 2 .

Takbir dan ungkapan syukur digemakan oleh seluruh relawan. Satu persatu relawan masuk ke gerbang Rafah menuju bus perbatasan yang akan membawa tim ke gerbang Rafah sisi Gaza.

Setibanya di lokasi, tim langsung disambut Direktur Kerjasama Internasional Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, dr. Ghazi Ahmad dan Deputi Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, dr. Ashraff juga media-media lokal.

Usai penyambutan sederhana namun terasa sangat hangat di sebuah ruangan di Rafah, tim langsung menuju lokasi RS Indonesia yang terletak di Bayt Lahiya, Gaza Utara.

“Terima kasih atas doa-doa dari rakyat Indonesia yang selama ini mengiringi perjalanan Tim, hingga akhirnya Tim bisa sampai di Jalur Gaza untuk segera memulai pembangunan tahap 2 RS Indonesia,” imbuh Faried.

Sebanyak 32 relawan pembangunan RS Indonesia di Gaza tahap 2, yakni 28 relawan berasal dari jaringan Ponpes Al-Fatah, sementara empat relawan dari MER-C.

Rencananya mereka akan berada di sana selama 1,5 tahun untuk menyelesaikan pembangunan lantai tambahan RS Indonesia di Gaza.

RS Indonesia merupakan karya anak bangsa yang sepenuhnya dibangun dari donasi rakyat Indonesia. Terletak di Bayt Lahiya, sekitar 2,5 km dari perbatasan Israel, RS Indonesia menjadi pusat rujukan utama bagi masyarakat di wilayah Jalur Gaza bagian utara.

Berdiri di atas tanah wakaf seluas 1,6 hektar, bangunan RS Indonesia terdiri dari 2 lantai dan 1 lantai basement dengan kapasitas 100 tempat tidur, 4 kamar operasi, 10 bed ICU, Ruang Radiologi, Laboratorium, Bank Darah, IGD yang dilengkapi peralatan medis terbaik saat ini, sudah kewalahan menampung pasien yang datang berobat. Kapasitas 100 tempat tidur sudah tidak mencukupi untuk memberikan perawatan kepada pasien yang membutuhkan.

Untuk itu, pengembangan RS Indonesia akan dilakukan berupa pembangunan dua lantai tambahan guna menambah kapasitas ruang perawatan dan membuka departemen serta layanan medis baru juga pengadaan peralatan kesehatan. Waktu yang dibutuhkan untuk diperkirakan 1 hingga 1,5 tahun. Selama proses pembangunan, pelayanan di RS Indonesia akan berjalan seperti biasa.

Dukungan dan Donasi untuk Pembangunan Tahap 2 RS Indonesia, Gaza – Palestina dapat disalurkan melalui: BSM, 700.1352.06; BCA, 686.0153678; Bank Mandiri, 124.000.8111925; BNI Syariah, 081.119.2973; BRI, 033.501.0007.60308; dan Bank Muamalat, 301.00521.15 atas nama Medical Emergency Rescue Committee. (R/R09/R01)

Mi’raj News Agency (MINA)