Kathmandu, 17 Rajab 1436/6 Mei 2015 (MINA) –Lembaga kemanusiaan internasional Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) dan Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung (WANADRI) dalam misi pertama bantuan bencana gempa bumi Nepal, akan memberikan bantuan medis di salah satu daerah gempa terparah, Sindhupalcowk.
Tiga anggota tim, dr. Hadiki Habib, Islamiyah Samaun dan Rita Tambunan, Rabu (6/5), menemui Kepala Rumah Sakit Kanthipur ,dr. Budhiman, untuk berkoordinasi agar dapat segera melakukan aktivitas medis di Sindhupalcowk.
Menurut Ketua Ketua Tim Pertama MER-C WANADRI, Saleh Soedrajat, keberangkatan tim didasarkan pada laporan Viktor, anggota tim BNPB bagian Disaster Relief Plan (DRP), yang menyatakan banyak korban di wilayah Sindhupalcowk, timur laut Kathmandu, biasanya ditempuh dalam waktu sekitar lima jam perjalanan darat, membutuhkan perawatan dokter.
Tim berhasil melakukan negosiasi dengan dr. Budhiman dengan memberikan izin bagi Tim Pertama MER-C WANADRI melakukan aktifitas medis di Sindhupalcowk.
Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan
Saleh menjelaskan, Kepala Rumah Sakit Kanthipur mengarahkan tim untuk bertempat di Desa Helembu, salah satu desa di wilayah Sindhupalcowk.
“Di sanalah tim akan dapat melakukan aktifitas medis dan menjangkau desa-desa sekitar, meliputi; Gumba vos, Golche vos, Parangtang, desa-desa di sekitar Distrik Sindupalcowk lainnya yang belum tersentuh bantuan medis,” ujar Saleh kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Sindhupalcowk adalah kota di barat laut Kathmandu. Untuk mencapai ke wilayah tersebut dibutuhkan waktu enam jam perjalanan darat (mobil) dari kathmandu, dan untuk mencapai desa desa itu diperlukan waktu tiga jam perjalanan mobil dari Sindhupalcowk.
Saleh mengatakan, juga Kepala Rumah Sakit Kanthipur juga menyediaan satu pemandu yang akan membantu ketika berkomunikasi dengan warga setempat.
Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan
Rencananya Tim Pertama MER-C WANADRI akan melakukan aktifitas medis di tempat tersebut hingga 14 Mei 2015. “Tim akan kembali kembali ke Kathmandu esok harinya, karena izin aktifitas efektif selama tujuh hari,” jelasnya.
Pada Sabtu (9/5) mendatang, dr Budhiman akan meninjau lokasi tempat Tim MER-C WANADRI beraktifitas di Sindhupalcowk.
Menurut dr Budhiman, Distrik Sindhupalcowk merupakan salah satu wilayah korban gempa terparah, oleh karena itu sangat dianjurkan membawa makanan, tenda dan obat-obatan sendiri.
Untuk mencapai Sindhupalcowk, tim MER-C WANADRI akan berangkat Kamis besok dengan membawa obat, tenda dan perlengkapan pendukung lainnya sendiri.
Baca Juga: HRW: Pengungsi Afghanistan di Abu Dhabi Kondisinya Memprihatinkan
Sementara menurut laporan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk Nepal, rumah sakit darurat di Distrik Satungal, tiga jam perjalanan darat dari Kathmandu, sudah beroperasi Selasa (5/5).
Rencananya, RS darurat itu akan beroperasi efektif selama tiga bulan mengingat banyaknya korban di wilayah itu.
Beroperasi di radius seluas 15 kilometer, rumah sakit lapangan ini berada di area tempat 30.000 jiwa berdomisili. Di rumah sakit itu, selain layanan operasi tulang, juga ada layanan medis umum.(L/R03/R05)
Baca Juga: BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)