Bekasi, MINA – Tim Percepatan Pelayanan Publik (TP3) Kota Bekasi menggelar diskusi interaktif ke-2 bertema “Revitalisasi Pelayaan Publik dalam Pencegahan dan Mitigasi Bencana Banjir di Kota Bekasi”, Sabtu (11/3).
Acara diskusi dihadiri Kepala DBMSDA Kota Bekasi, Kepala BPBD Kota Bekasi, Camat Jatiasih, Camat Bekasi Timur, Lurah Duren Jaya dan perwakilan ketua RT dan RW dari Kelurahan Duren Jaya.
Lurah Duren Jaya, Predy mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh input sebagai rekomendasi perbaikan kebijakan dan usulan prioritas yang dapat dirumuskan, sebagai pertimbangan pimpinan dalam mengakselerasi efektifitas kinerja perangkat pemerintah daerah terkait dengan kebijakan pencegahan dan mitigasi bencana banjir di Kota Bekasi.
“Kota Bekasi sering terjadi banjir, disebabkan kondisi tanah atau daratan tidak dapat menyerap air dengan baik kedalam tanah atau adanya hambatan saluran air menjadi dangkal,” ujar Lurah Predy.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
Camat Bekasi Timur Fitri Widyati menyampaikan, ada faktor lain kenapa air banjir lama surut, karena daerah sudah terkepung bangunan kurang resapan air, juga masih ada kasus sengketa lahan, sehingga sulit untuk merelokasi daerah tersebut.
“Masih ada oknum warga yang kurang peduli dan tidak tertib dalam membuang sampah, sehingga terjadi penumpukan sampah disaluran air yang berakibat banjir,” tegasnya.
Ia mengungkapkan, kadang masih ada saja warga kurang peduli terhadap lingkungan, padahal saluran air sering dilakukan pengerukan sampah, untuk mengatasi banjir, namun sampah tetap saja ada.
Kepada BPBD Kota Bekasi, Enung mengatakan, untuk menangulangi banjir yang terjadi di kota Bekasi, pihaknya telah menyiapkan tim khusus dan beberapa kapal untuk selalu siaga dan monitoring jika banjir datang lagi.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
“Mulai 13 Maret juga akan ada Bazarnas di Kota Bekasi saling bekerjasama dan bersinergi ,” ujarnya
Kepada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBSMDA), Abdillah mengatakan, untuk menanggulangi banjir pihaknya akan membuat polder, (sistem polder adalah suatu cara penanganan banjir rob) tambahan, sistem ini yang sudah dibangun ada 40 titik yang tersebar di kota Bekasi dengan kapasitas 3.106.803 M3.
“Kami akan membangun sumur resapan dan biopori guna mengendalikan banjir meluap, kita juga melakukan pompanisasi mulai dari jam 5 sore – 12 malam, hingga terjadi penurunan air setinggi 50 CM,”
“Kita tidak bisa mengandalkan air mengalir ke SS Rawa Baru, sebab ada saluran air yang tersumbat dan telah dibangun ruko oleh pemilik lahan,” imbuh Abdillah. (R/R4/P2)
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka
Mi’raj News Agency (MINA)