Hodeidah, MINA – Sebuah tim pemantau PBB telah tiba di kota pelabuhan Hodeidah, Yaman, pada Ahad (24/12), menurut pejabat keamanan dan saksi mata lokal.
Tim dipimpin oleh seorang perwira Belanda, Mayjen Patrick Cammaert.
Sebelumnya, dari Aden, kota pengasingan pemerintah Yaman yang sah, Cammaert terbang ke Sanaa, ibu kota Yaman.
Timnya akan mengamati gencatan senjata di kota Laut Merah tersebut, demikian The New Arab melaporkan yang dikutip MINA.
Baca Juga: Puluhan Anggota Kongres AS Desak Biden Sanksi Dua Menteri Israel
Pertempuran telah terjadi selama berbulan-bulan antara pemberontak Houthi dan pasukan pemerintah yang didukung Arab Saudi untuk menguasai kota.
Para saksi dan pejabat lokal mengatakan, konvoi tim PBB tiba di Hodeidah di tengah pengamanan ketat yang diberikan oleh pemberontak.
Saat ini, Hodeidah dan Sanaa berada di bawah kendali pemberontak.
Pejabat yang berbicara dalam status anonim mengatakan, tugas pertama Cammaert di Hodeidah adalah menilai situasi militer dan keamanan di lapangan serta memperkirakan jumlah pemantau yang akan dibutuhkan dalam waktu dekat.
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas
Sebelum kedatangan tim, kedua belah pihak yang bertempur saling tuduh melanggar gencatan senjata yang dicapai dalam pembicaraan damai di Swedia awal bulan ini.
Sekitar 70 persen impor Yaman datang melalui Hodeidah. Kesepakatan Swedia dirancang sebagian untuk memfasilitasi kedatangan pasokan bantuan untuk membantu Yaman keluar dari jurang kelaparan. (T/RI-1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lebih dari 10.000 Warga Israel Bermigrasi ke Kanada Sejak Awal Tahun Ini